Wakil ketua pengawasan Federal Reserve, Michelle Bowman, menyampaikan proyeksinya bahwa The Fed akan melakukan setidaknya tiga kali memangkas suku bunga acuan pada sisa tahun ini.
Ia sendiri telah mendesak agar pemangkasan dimulai pada pertemuan The Fed bulan September. Langkah tersebut, menurutnya akan membantu menghindari penurunan kondisi pasar tenaga kerja yang tidak perlu dan mengurangi kemungkinan komite harus melakukan koreksi kebijakan yang lebih besar jika pasar tenaga kerja memburuk.
Prediksi penurunan suku bunga oleh The Fed mendorong penguatan kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg pada Senin pagi 11 Agustus 2025, kurs Rupiah diperdagangkan di level Rp16.247 per Dolar AS pada pukul 09.18 WIB, menguat 45 poin atau 0,28 persen dibandingkan Jumat sore 8 Agustus 2025 yang berada di level Rp16.292 per Dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan bahwa kurs Rupiah berpeluang menguat di awal pekan ini. Ia memprediksi Rupiah berpotensi menguat terhadap Dolar AS yang masih dalam tekanan dari prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed menyusul pernyataan dovish the Fed dari Bowman yang mendukung tiga kali pemangkasan hingga akhir tahun.
"Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini. Range kurs Rupiah hari ini adalah Rp16.200 - Rp16.300 per dolar AS," pungkas Lukman, dikutip dari Ipotnews.
BERITA TERKAIT: