Premi TUGU Diproyeksi Naik 11 Persen, Lampaui Pangsa Pasar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Jumat, 16 Mei 2025, 11:03 WIB
Premi TUGU Diproyeksi Naik 11 Persen, Lampaui Pangsa Pasar
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pertumbuhan premi anak usaha Pertamina, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance diprediksi mencapai 8-11 persen untuk jangka menengah.

Analis Ajaib Sekuritas Rizal Rafly dalam risetnya mengatakan pangsa pasar Tugu diproyeksikan meningkat di tengah tantangan industri asuransi saat ini.

“Dari sisi prospek ke depan, pertumbuhan premi TUGU diprediksikan mencapai 8-11 persen untuk jangka menengah dan melampaui pertumbuhan industri sehingga terjadi peningkatan pangsa pasar,” kata Rizal dalam risetnya yang diterima RMOL pada Jumat 16 Mei 2025.

Di sisi lain, manajemen risiko yang baik juga diharapkan mampu menjaga atau bahkan menurunkan loss ratio, sehingga marjin dari underwriting TUGU akan semakin tebal.

“Kami memperkirakan pertumbuhan hasil underwriting sebesar +14 persen CAGR dalam jangka menengah, dengan syarat TUGU dapat menjaga rasio kerugian di bawah 60 persen,”sambungnya.

Sebelumnya, di sepanjang tahun 2024, anak usaha Pertamina itu mencatat premi bruto konsolidasi sebesar Rp8,54 triliun atau tumbuh 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,71 triliun.

Menurut Rizal, TUGU menjadi perusahaan asuransi umum publik terbesar di Indonesia. Hal ini dilihat dari sisi perolehan premi, aset hingga permodalan atau ekuitas yang dimiliki emiten yang memiliki branding name Tugu Insurance.

Dalam risetnya ia juga menunjukkan bahwa TUGU memiliki daya saing yang unggul di sektor asuransi umum baik di segmentasi BUMN maupun non BUMN.

Berdasarkan catatan Rizal, saham TUGU diperdagangkan di bawah 0,4x dari rasio harga terhadap modal (Price to Book Value/PBV) yang menunjukkan diskon yang dalam dibandingkan dengan para pesaing yang umumnya dihargai di atas 1x PBV.

Selain itu, Rizal juga menyoroti kebijakan pembagian dividen sebesar 40 persen telah mendukung pertumbuhan Book Value per Share yang stabil sekitar 5 persen per tahun, sementara harga saham yang lebih rendah meningkatkan daya tarik imbal hasil dividen.

“Dengan buffer ekuitas yang cukup, TUGU berada dalam posisi yang kuat untuk mempertahankan pembagian dividen di atas 40 persen yang kami yakini akan memberikan nilai tambah dengan meningkatkan ROE,” jelasnya.

Pekan lalu pada 8 Mei 2025 TUGU telah mengucurkan dividen tersebut untuk tahun buku 2024. Perseroan membagikan 40 persen dari laba yang dapat diatribusikan untuk entitas induk sebagai dividen atau setara dengan Rp 78,8 per saham.

Saat cum date, harga saham TUGU ditutup di Rp1.040 sehingga imbal hasil (yield) dividen TUGU setara dengan 7,6 persen.

Dengan berbagai pertimbangan di atas, Ajaib Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga di Rp1.800 per saham atau setara dengan rasio PBV 0,6x untuk tahun 2025 dengan menggunakan asumsi rasio dividen 40-50 persen per tahun. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA