Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik lebih dari 0,6 persen menjadi 98,937.
Sebelumnya indeks tersebut melorot serendahnya 97,923, level yang tidak terlihat sejak Maret 2022.
Penguatan Dolar AS terjadi hanya beberapa saat setelah Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mengatakan dalam sebuah pertemuan tertutup bahwa dia yakin akan ada de-eskalasi dalam ketegangan perdagangan dengan China.
Bessent mengatakan tidak ada pihak yang melihat status quo sebagai sesuatu yang berkelanjutan, seraya menambahkan bahwa tujuan pemerintahan Presiden Donald Trump bukanlah untuk memisahkan dua ekonomi terbesar dunia itu.
Analis mengatakan, komentar Bessent memperlihatkan bahwa Pemerintah AS berusaha meredam ketegangan.
"Ada tanda-tanda bahwa tekanan meningkat pada Gedung Putih untuk menenangkan keadaan," kata Adam Button, Chief Currency Analyst ForexLive, dikutip dari
Reuters.Dolar AS menguat 0,42 persen terhadap Yen menjadi 141,470, setelah sebelumnya jatuh di bawah level psikologis 140 untuk pertama kalinya sejak pertengahan September.
Beberapa analis berspekulasi Washington akan menekan Tokyo untuk membantu menopang Yen.
Dolar AS menguat terhadap Franc Swiss, melesat hingga 1,17 persen menjadi 0,819 Franc Swiss, setelah mencapai level terendah dalam satu dekade di 0,8042 pada sesi sebelumnya.
Euro menyusut 0,73 persen menjadi 1,1424 Dolar AS setelah melonjak ke posisi 1,1573.
BERITA TERKAIT: