People's Bank of China (PBoC) pada pekan lalu meluncurkan paket stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Tiongkok, khususnya untuk sektor properti.
Menurut Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, stimulus ini mempengaruhi pasar Indonesia secara tidak langsung.
"Bursa saham China dan Hong Kong mengalami lonjakan setelah stimulus ini. Dampaknya ke Indonesia, jika ekonomi China membaik karena stimulus ini maka demand perdagangan akan kembali naik terutama untuk permintaan mineral logam. Alasannya jelas, China merupakan konsumen utama untuk komoditas dunia. China merupakan pangsa pasar ekspor terbesar dari Indonesia," jelas Angga, dalam keterangan tertulis Senin (30/9).
Sebagai hasil dari stimulus tersebut, terjadi rotasi sektor di IHSG, dengan peralihan fokus dari sektor perbankan ke saham-saham komoditas seperti MDKA, TINS, INCO, MBMA, ADRO, dan PTBA.
Selain stimulus dari China, pasar saham Indonesia juga terpengaruh oleh keluarnya dana asing yang mencatatkan penjualan sebesar Rp4,3 triliun selama pekan lalu. Investor asing melakukan rotasi ke pasar saham China dan Hong Kong, dengan aksi jual terbesar terjadi pada saham perbankan seperti BBRI, BREN, BMRI, dan BBCA.
Rekomendasi Saham untuk Pekan Ini
Melihat prospek pasar untuk pekan ini (30 September - 4 Oktober 2024), Angga menyarankan investor untuk memantau dua faktor utama, yaitu inflasi Indonesia yang diperkirakan naik tipis menjadi 2,3 persen dan PMI manufaktur yang diharapkan kembali ke level ekspansif di atas 50.
Selain itu, pergerakan investor asing perlu diawasi, terutama mengingat 30 September menandai penutupan kuartal ketiga, yang biasanya diikuti oleh rebalancing portofolio.
Untuk itu IPOT merekomendasikan beberapa saham yang potensial di tengah sentimen pasar saat ini:
- PTBA (Support: Rp3.040, Resist: Rp3.400) – Didorong oleh stimulus China yang meningkatkan harga batu bara, PTBA direkomendasikan untuk dibeli pada level breakout di Rp3.040.
- ADRO (Support: Rp3.780, Resist: Rp4.160) – Saham ADRO diprediksi mendapat manfaat dari kebijakan ekonomi China yang memperkuat permintaan komoditas.
- LPPF (Support: Rp1.570, Resist: Rp1.750) – Penurunan suku bunga memberikan prospek positif bagi emiten ritel, yang diperkirakan akan kembali meningkatkan konsumsi masyarakat.
- Reksa Dana Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD) – Power Fund Series yang baru diluncurkan ini dinilai menarik, terutama dengan porsi besar pada saham BBRI yang memiliki potensi dividend yield atraktif.
BERITA TERKAIT: