Reuters pada Senin (22/7) melaporkan, kontrak acuan CPO untuk pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange meningkat 17 ringgit, atau 0,43 persen, menjadi 3.978 ringgit (849,82 Dolar AS) per metrik ton, pada penutupan sesi pertama.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia sepanjang 1-20 Juli melesat antara 39,2 persen dan 41,4 persen dibandingkan periode yang sama pada Juni, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia.
"Ekspor yang lebih tinggi, permintaan yang baik dari India dan menipisnya stok di Indonesia menjaga pasar tetap kuat," kata Mitesh Saiya, Trading Manager Kantilal Laxmichand & Co, perusahaan perdagangan yang berbasis di Mumbai.
Harga minyak berjangka menanjak pada awal perdagangan Senin, karena investor terus mewaspadai tanda-tanda siklus penurunan suku bunga yang diperkirakan dimulai secepatnya September.
Harga minyak mentah Brent menguat 0,56 persen menjadi 83,09 Dolar AS per barel pada pukul 12.35 WIB, dan West Texas Intermediate bertambah 0,54 persen menjadi 80,56 Dolar AS per barel.
BERITA TERKAIT: