Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan resmi, Jumat (17/5).
Menurut Luhut, ia juga akan menindaklanjuti proyek dari G20 tahun 2022 lalu.
"Kita harus menghasilkan concrete deliverables dari forum ini. Proyek strategis ini termasuk tindak lanjut dari inisiatif Indonesia di G20 tahun 2022 yaitu G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang akan mendukung pendanaan untuk aksi iklim termasuk mengatasi krisis air," kata Luhut.
Forum air terbesar di dunia itu, kata Luhut akan dihadiri oleh 13.448 orang dari 148 negara, yang terdiri dari 8 kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, 3 utusan khusus, serta 38 menteri.
"Interest terhadap acara ini semakin meningkat. Terdapat juga anggota parlemen dari berbagai negara, perwakilan daerah, asosiasi, perusahaan swasta dan pemuda," jelasnya.
Untuk itu Luhut meminta kepada semua pihak yang terlibat untuk membantu mensukseskan acara internasional itu yang berlangsung di Bali.
"Kehadiran Presiden RI dan VVIP ini mengharuskan kita persiapkan World Water Forum ke-10 ini semaksimal mungkin," tegasnya.
BERITA TERKAIT: