Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemenperin Boyong Empat Industri Agro ke Ajang World Water Forum Bali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 21 Mei 2024, 11:46 WIB
Kemenperin Boyong Empat Industri Agro ke Ajang World Water Forum Bali
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kementerian Perindustrian mendukung penuh penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan Kemenperin turut berpartisipasi dalam expo dan fair di gelaran tersebut.

"Kami memfasilitasi sejumlah pelaku industri untuk menampilkan inovasinya terkait upaya pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan," kata Putu Juli, dalam keterangan yang dikutip Selasa (21/5).

Kemenperin memfasilitasi empat perusahaan binaan Ditjen Industri Agro untuk mengisi booth expo yang terletak di Kintamani Lobby Nusa Dua (KN02), Bali Nusa Dua Convention Center dengan total luasan 27 m2.

Empat perusahaan yang difasilitasi adalah PT Bali Agung Waters, PT Bentoel Prima, PT Langgeng Kreasi Jayaprima, dan PT Amerta Indah Otsuka.

PT Amerta Indah Otsuka mengusung inovasi yang dinamakan "Otsuka Blue Planet". Ini merupakan wujud penerapan digitalisasi atau berbasis teknologi industri 4.0 dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja produksi dan pengolahan air yang berhasil menurunkan limbah produksi.

PT Bentoel Prima (BAT Group), menampilkan inisiatif pengelolaan sumber daya air melalui tema "Save the Drop", yang membagikan konsep praktik terbaik dalam daur ulang limbah air, konservasi air, dan efisiensi penggunaan air.

Sementara itu, PT Langgeng Kreasi Jayaprima, memamerkan penggunaan sistem digitalisasi 4.0 untuk mengontrol dan monitoring teknologi filterisasi menjadi lebih maksimal. Penggunaan teknologi tersebut berhasil melakukan efisiensi penggunaan sumber daya air sebesar 80 persen (dari 11 menjadi 2 liter air).

Kemudian, PT Bali Agung Waters, menunjukkan teknologi penggunaan sumber air dari Gunung Agung yang mengalir bebas, sehingga tidak merusak akuifer dan ekosistem. Sumber daya air yang tidak digunakan untuk produk, dikembalikan ke jaringan irigasi Subak.

"Kami juga berharap adanya pertukaran pengetahuan atau diskusi untuk mendorong kemitraan dalam upaya menciptakan "Water for Shared Prosperity," terang Putu.

Menurutnya, kegiatan expo ini bisa menjadi ajang edukasi bagi masyarakat umum terkait tentang isu air maupun kegiatan 10th World Water Forum. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA