Dalam kesempatan tersebut, Basuki menekankan tiga poin penting yang harus diantisipasi terkait masalah air, di antaranya komitmen langkah nyata yang telah disepakati dalam forum tersebut.
Menurut Basuki, negara anggota perlu untuk merealisasikan komitmen tersebut dengan tindakan nyata dengan rasa kepemilikan. Misalnya, komitmen menjadikan Hari Danau Sedunia, pendirian pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim, pengarusutamaan pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil, serta inisiatif lainnya yang dikembangkan dalam WWF ke- 10 di Bali tersebut.
"Oleh karena itu, kompendium yang diluncurkan pada pertemuan tingkat menteri ini harus direalisasikan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Menteri Basuki dalam pidato penutup di Bali, dikutip Sabtu (25/5).
Selain itu, Menteri PUPR itu juga menitipkan pesan untuk meningkatkan sinergi di antara para pemangku kepentingan lintas sektoral, terutama dalam hal penyediaan air bersih dan sanitasi yang merata bagi seluruh masyarakat.
"Tantangan-tangan tersebut menjadi semakin terkait dengan isu perubahan iklim, oleh karena itu perlu dikembangkan pendekatan yang holistik dan lintas sektoral," sambungnya.
Terakhir, Basuki juga menekankan pentingnya negara anggota untuk memberikan kontribusi dengan kemampuan masing-masing negara. Dalam agenda air global, menurutnya setiap negara harus menjadi bagian dari solusi melalui kolaborasi dan saling melengkapi, bukan justru berkompetisi.
"Saya berharap forum ini membawa manfaat besar bagi komunitas global," tutupnya.
Adapun dalam penutupan tersebut, Basuki, yang mewakili pemerintah Indonesia telah menyerahkan bendera estafet pelaksanaan WWF ke-11 ke Arab Saudi sebagai tuan rumah KTT itu pada periode 2027 mendatang.
BERITA TERKAIT: