Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Australia Bangun Tim Kesepakatan di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 06 Maret 2024, 14:51 WIB
Australia Bangun Tim Kesepakatan di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia
Peserta KTT Khusus ASEAN-Australia 2024 di Melbourne, Rabu 6 Maret 202/Net
rmol news logo Australia akan meluncurkan pusat-pusat Tim Kesepakatan Investasi di Singapura, Jakarta, dan Ho Chi Minh City, dengan tambahan sejumlah perwakilan Tim Kesepakatan di wilayah ASEAN.

Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Albanese pada peluncuran Invested: Southeast Asia Economic Strategy to 2040. Tim Kesepakatan ini akan bekerja dengan pemerintah dan pelaku bisnis di Asia Tenggara untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi peluang investasi diluar negeri bagi investor Australia.

Mereka akan memanfaatkan keahlian sektor publik dan swasta untuk mengidentifikasi proyek-proyek yang siap untuk investasi, menyediakan informasi dan analisa pasar, dan memberikan saran bagi para investor Australia mengenai berbagai hal, mulai dari perizinan oleh otoritas hingga menemukan mitra dagang lokal.

Tim Kesepakatan bernilai 70,2 juta dolar Australia ini akan melibatkan para ahli dari Komisi Perdagangan Australia (Austrade), Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), dan Export Finance Australia (EFA), serta menjadi bagian dari implementasi Pemerintah Australia dari Invested: Southeast Asia Economic Strategy to 2040.

Mereka juga akan mendukung berbagai bisnis mengakses Fasilitas Pembiayaan Investasi Asia Tenggara senilai 2 miliar dolar Australia yang baru diumumkan dan dikelola oleh EFA, serta inisiatif perdagangan dan investasi lainnya untuk memfasilitasi dan meningkatkan investasi sektor swasta Australia di seluruh Asia Tenggara.

Rincian misi bisnis pertama di bawah program Pertukaran Bisnis Australia-Asia Tenggara (SEABX) senilai 19,2 juta dolar Australia juga diumumkan oleh Pemerintahan Albanese di KTT Khusus ASEAN-Australia. Misi pertamanya adalah mengunjungi Singapura dan Malaysia di bulan April tahun ini, dengan fokus mendorong perdagangan dan investasi dalam transisi energi bersih.

Program Pertukaran Bisnis ini juga akan bekerja untuk memperdalam literasi bisnis Asia Tenggara di komunitas sektor swasta Australia.

Program ini akan memberikan berbagai layanan untuk mendukung bisnis Australia dalam mengidentifikasi peluang yang muncul, termasuk melalui misi bisnis sektoral yang ditargetkan untuk membantu meningkatkan perdagangan kami dengan Asia Tenggara.

Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengatakan, Tim Kesepakatan yang ditempatkan di seluruh kawasan ini, bersama dengan Fasilitas Pembiayaan Investasi Asia Tenggara dan Pertukaran Bisnis Australia-Asia Tenggara, akan mengidentifikasi dan memaksimalkan peluang bagi bisnis Australia.

"Meningkatkan ketahanan ekonomi kami adalah elemen kunci dari ketatanegaraan kami dan merupakan pusat dari kepentingan nasional kami," katanya, dalam keterangan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL.

Sementara, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia, Don Farrell, mengatakan, masa depan ekonomi Australia ada di Asia Tenggara, dan Australia berinvestasi di kawasan ini.

"Satu dari empat pekerjaan di Australia bergantung pada perdagangan, dan Asia Tenggara menghadirkan peluang yang sangat besar bagi para eksportir dan produsen kami," katanya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA