Laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat (1/9) itu menunjukan pasar tenaga kerja AS tetap stabil dengan suku bunga berada pada level tertinggi dalam 22 tahun.
Laporan itu juga memaparkan upah non pertanian (nonfarm payrolls) meningkat sebesar 187.000 pada bulan Agustus, mengalahkan perkiraan 170.000.
“Menjelang Hari Buruh, kita harus mengambil langkah mundur dan memperhatikan fakta bahwa Amerika kini berada dalam salah satu periode penciptaan lapangan kerja terkuat dalam sejarah kita,” kata Biden di Rose Garden Gedung Putih, seperti dikutip dari
NBC News.
Biden nampaknya menjadikan momen ini sebagai dorongan politik setelah berbulan-bulan berjuang untuk meyakinkan pemilih mengenai pengelolaan ekonominya.
Namun begitu, laporan itu juga menunjukkan jumlah pengangguran yang meningkat 3,8 persen atau sebesar 514.000. Lebih tinggi dari bulan Juli, sehingga jumlah total pengangguran menjadi 6,4 juta.
Persentase penduduk yang bekerja atau mencari pekerjaan juga meningkat pada bulan Agustus sebesar 0,2 persen, peningkatan pertama sejak bulan Maret, sehingga mencapai 62,8 persen.
Industri yang memperoleh peningkatan lapangan kerja termasuk layanan kesehatan, rekreasi dan perhotelan, bantuan sosial dan konstruksi, kata badan tersebut.
Laporan itu juga menunjukkan inflasi yang telah turun menjadi sekitar sepertiga dibandingkan tahun lalu. Biden mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh kebijakan ekonomi pemerintahannya.
“Ini bukan suatu kebetulan. Saya menjabat dengan tekad untuk membangun perekonomian dengan cara yang berbeda, dari kalangan menengah ke atas dan dari bawah ke atas,” lanjutnya.
Pidatonya mencerminkan tema pidato sebelumnya yang dibuat oleh presiden dan pejabat senior pemerintahan selama serangkaian kunjungan di seluruh negeri pada musim panas ini untuk menggembar-gemborkan agenda ekonomi presiden.
Rencana tersebut, yang mereka sebut sebagai “Bidenomics,” berfokus pada melakukan investasi publik, mendidik pekerja dan mendorong persaingan.
Perekonomian tetap menjadi kerentanan bagi Biden dalam jajak pendapat meskipun data ekonomi positif dalam beberapa bulan terakhir. Jajak pendapat menunjukkan bahwa para pemilih menilai penanganan ekonomi Biden buruk.
BERITA TERKAIT: