Rini Mau Percepat Bikin Holding Migas?

Minta Perusahaan Gas Negara Gelar RUPSLB

Selasa, 05 Desember 2017, 10:17 WIB
Rini Mau Percepat Bikin Holding Migas?
Foto/Net
rmol news logo Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengeluarkan surat yang mer­ekomendasikan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk segera melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sebelumnya, pemerintah su­dah resmi membentuk holding tambang pada awal Desember lalu dengan PT Inalum (persero) sebagai induk holding.

Dalam surat bernomor S-682/MBU/11/2017 yang diteken tang­gal 28 November 2017, Rini meminta pelaksanaan RUPSLB dilakukan karena berkaitan den­gan rencana pembentukan holding BUMN minyak dan gas (Migas).

"Dengan ini kami meminta agar saudara segera memper­siapkan dan melaksanakan RUPSLB PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dengan agenda Perubahan Anggaran Dasar Perseroan," tulis Rini dalam surat tersebut.

Dalam surat tersebut juga dituliskan, pertimbangan telah disampaikannya kepada Presi­den mengenai Rancangan Pera­turan Pemerintah (RPP) tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

Sebelumnya Rini mengata­kan, pembentukan perusahaan gabungan (holding) BUMN Tambang dan Migas bisa selesai akhir tahun ini. Menyusul dito­laknya Judical Riview (JR) Pera­turan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas ditolak Mahkamah Agung (MA).

"Waktu itu sudah diminta Judical Riview dari MA dan sudah ditolak. Itu menandakan PP itu sudah dapat dijalankan sehingga tidak ada cacat hu­kumnya, karena PP itu pada dasarnya keputusan Presiden pemerintah," ujar Rini.

Setelah judicial riview aturan pembentukan holding tersebut ditolak, secara hukum holding BUMN sudah benar dan bisa di­laksanakan. Namun, guna men­dukung aturan itu maka akan ada turunan aturan untuk masing-masing holding BUMN.

"Jadi sekarang kita proses sendiri-sendiri. Jadi setiap hold­ing itu ada PP nya, ini kita sudah harmonisasi untuk dua PP yaitu PP tambang dan migas. Harmo­niasaisi itu antar kementerian," kata Rini.

Bangun Kekuatan


Komisaris Utama PT Per­tamina (Persero), Tanri Abeng mengatakan, banyak keuntungan yang didapat dengan terben­tuknya holding.

"Salah satunya, BUMN akan jauh lebih kuat dan mampu ber­saing di pusaran perekonomian global. Bahkan holding bisa jadi ju­rus ampuh untuk jadi pemain besar di pasar global. Saat ini memang banyak yang tidak setuju tapi kan kita harus membangun kekuatan. Kekuatan itu mengenai holding­isasi tadi itu," kata Tanri Abeng saat acara 'Apresiasi Indonesia untuk BUMN 2017' di Jakarta.

Menurutnya, holding harus menjadi tempat BUMN bersin­ergi agar maju dan berkembang. Pasalnya, selama ini BUMN jalan sendiri-sendiri dan akh­irnya kalah saing hingga men­galami kerugian dan bahkan ada yang bangkrut.

"Kalau BUMN-BUMN kalau sendiri-sendiri mati, tapi kalau bergabung dia mempunyai kekuatan terhadap pasar, terh­adap lembaga keuangan, terh­adap logistik," katanya.

Selain itu, Tanri Abeng Optimistis dengan bergabungnya beberapa BUMN dalam holding, efisiensi dan penghematan dapat tercapai. "Maka konsep saya itu holdingisasi gitu dan juga efisiensi kan, coba diambil saja, 5 BUMN kalau satu BUMN 6 direksi kan 30 direksi. Tidak perlu 30 direksi kalau diholdin­gisasi. Saya hanya perlu bayar 6 direksi dibanding 30 direksi kan 24 direksi saya tidak perlu biayai. Lalu kemudian tidak ada birokra­si, jadi pengambilan keputusan­nya cepat," tandasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA