“Iya, indikasinya begitu. Karena paketnya juga diterima oleh orang tuanya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Jumat, 21 November 2025.
Kepada keluarganya, pelaku mengaku bahwa barang-barang tersebut adalah perlengkapan untuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Penjelasan itu membuat orang tua tak menaruh kecurigaan saat paket tiba di rumah.
“Barang-barang itu disampaikan sebagai kebutuhan ekskul, jadi keluarga tidak curiga,” lanjut Budi.
Ledakan yang terjadi pada Jumat, 7 November 2025, saat khotbah salat Jumat, melukai 96 orang dan menggemparkan lingkungan SMAN 72 di Kelapa Gading. Polisi kemudian menemukan bahwa bahan peledak yang digunakan pelaku adalah potassium chloride.
Penyidikan masih berlanjut untuk menelusuri asal-usul seluruh bahan, pola perakitan, serta kemungkinan ada pihak lain yang terlibat.
BERITA TERKAIT: