Hal itu disampaikan Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, di sela-sela melakukan pemantauan langsung PSU Pilbup Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu, 19 April 2025.
Lolly menjelaskan, pada PSU Pilkada 2024 fase ketiga ini memiliki tantangan yang berbeda seperti sebelumnya, sehingga faktor ini mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih.
"Kenapa? Karena misalnya di Tasikmalaya, Kan ada perubahan pemain, perubahan calon. Nah, maka ini juga menjadi cara kita melihat apakah akan berdampak terhadap partisipasi pemilih," ujar dia.
Di samping itu, jika dibandingkan dengan dinamika yang terjadi pada PSU Pilkada 2024 fase pertama dan kedua, Lolly menyatakan PSU di 8 daerah yang berlangsung hari ini digelar di semua wilayah.
Sehingga, menurutnya wajar apabila pada PSU Pilkada 2024 fase pertama dan kedua angka partisipasi pemilih di atas 80 persen, karena pelaksanaan pemilihannya dilakukan hanya di sebagian wilayah saja.
"Karena gelombang 1 dan 2 partisipasi malah naik loh. Tapi gelombang 3 ini kita masih lihat, mudah-mudahan partisipasi tidak mengalami penurunan," katanya.
Oleh karena itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI itu menilai salah satu faktor partisipasi menurun bisa dari ketertarikan pemilih pada calon yang bertanding.
"Karena dia calonnya ganti, maka kan di sini juga ada proses kampanyenya, ada proses debat publiknya, sehingga dinamikanya itu akan berbeda," demikian Lolly menambahkan.
BERITA TERKAIT: