Dalam pertemuan itu, Prabowo juga menyertakan para pengusaha besar Indonesia untuk menyambut investasi besar guna menopang perekonomian.
Salah satu sosok yang hadir adalah Sugianto Kusuma alias Aguan. Prabowo mengenalkan Aguan setelah Garibaldi Thohir atau Boy Thohir. Lantaran Aguan duduk bersebelahan dengan Boy Thohir.
Saat memperkenalkan Aguan, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Aguan berasal dari Agung Sedayu Group. Dan Aguan merupakan konglomerat properti serta sejumlah industri lainnya.
"Sebelah Garibaldi adalah Aguan. Namanya adalah Sugianto Aguan dari Agung Sedayu Group. Yang mana merupakan konglomerat properti dan juga banyak industri lainnya," ungkap Prabowo dikutip dari
Antara, Minggu, 9 Maret 2025.
Selain itu, Prabowo juga mengenalkan Haji Isam, Chairul Tanjung, hingga Prajogo Pangestu kepada Ray Dalio.
"Di sekeliling meja ini ada Bapak Sjamsuddin lebih dikenal sebagai Haji Isam, tetapi nama lengkapnya Andi Sjamsuddin Arsjad dari Jhonlin Group, Bapak Chairul Tanjung dari CT Corp, lalu ada James Riyadi dari grup Lippo, ada Bapak Prajogo Pangestu dari Barito dan Chandra Asri, Chandra Asri di bidang petrokimia, Barito di bidang perhutanan," kata Presiden saat mengenalkan beberapa pengusaha yang hadir kepada Ray Dalio.
Lebih lanjut, Presiden juga mengenalkan sosok pengusaha Tomy Winata dari Artha Graha Group yang bergerak di bidang perbankan dan real estate, lalu ada juga Garibaldi Thohir yang berasal dari Adaro Group.
Serta Hilmi Panigoro dari Medco Energi yang merupakan perusahaan yang berfokus di industri minyak, gas, serta pertambangan.
Ada juga Franky Oesman Widjaja yang memimpin Sinarmas Group serta Anthony Salim dari Salim Group yang dikenalkan pada Ray Dalio.
Presiden juga secara khusus menyebutkan pengusaha Edward Wanandi yang sering berbisnis di AS dan yang bersangkutan sebagai salah seorang yang memberikan masukan pada Prabowo dalam hal bisnis AS dan Indonesia.
Selain para pengusaha besar, Presiden juga mengenalkan jajaran pejabat publik yang dipercayainya sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih (KMP), termasuk juga para pengelola Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Di antaranya Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan sosok Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo yang adik Presiden Prabowo.
Tentunya tidak lupa Presiden mengenalkan dua sekretaris penting yang bertugas di kabinetnya, yaitu Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Untuk jajaran pengurus Danantara, Presiden mengenalkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Kepala Pengawas Danantara, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara.
Ada juga Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai Chief Operational Officer (COO) Danantara dan sosok pengusaha Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) Danantara.
Pertemuan tersebut berlangsung hangat dengan membahas program-program prioritas Indonesia, terutama dalam hal investasi guna memajukan ekonomi Indonesia.
BERITA TERKAIT: