Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Driver Taksi Online Cabuli Penumpang Pelajar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Kamis, 27 Februari 2025, 03:45 WIB
Driver Taksi Online Cabuli Penumpang Pelajar
Driver ojek online berinisial RS yang cabuli penumpangnya pelajar SMA saat diamankan petugas/Dok Polresta Bandar Lampung
rmol news logo Satreskrim Polresta Bandar Lampung membekuk RS (39), warga Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, karena mencabuli penumpangnya seorang siswi SMA di Bandar Lampung.

Peristiwa asusila tersebut terjadi pada Selasa 4 Februari 2025 sekitar pukul 16.00 WIB, di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Kota Sepang, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

Kejadian bermula saat korban memesan layanan taksi online dengan tujuan Mall Bumi Kedaton.

“Awalnya korban duduk di belakang, namun dirayu pelaku agar korban duduk di bangku depan, di samping sopir,” kata kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay kepada wartawan, Rabu 26 Februari 2025.

RS merayu korban dengan janji memberikan uang sebesar Rp1 juta asalkan bisa memegang bagian vital tubuh korban.

“Setelah sampai tujuan, korban tidak dikenai biaya taksi, tetapi uang Rp1 juta tidak diberikan. Namun ini berlanjut, ada komunikasi via WhatsApp, antara pelaku dengan korban,” kata Kombes Alfret.

Saat berkomunikasi lewat WhatsApp, RS kembali menjanjikan korban untuk memberikan handphone asalkan mau melakukan video call sex.

Usai menerima laporan korban, polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut.

“Kemarin pelaku berhasil kami amankan di rumahnya,” kata Kombes Alfret dikutip dari RMOLLampung.

Sejumlah barang bukti yang disita antara lain 1 seragam warna putih, 1 buah rok warna abu abu, 1 jilbab warna putih,  1 unit mobil Toyota Avanza warna abu-abu nopol BE 1817 TD, 1 unit handphone merek Oppo, 1 unit handphone merk Samsung warna biru, dan 1 unit senjata Airsoft Gun.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA