Ini Cerita Lengkap Ojek Pangkalan Paksa Turun Ibu dan Bayi dari Taksi Online

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/bonfilio-mahendra-1'>BONFILIO MAHENDRA</a>
LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA
  • Senin, 28 Juli 2025, 06:07 WIB
Ini Cerita Lengkap Ojek Pangkalan Paksa Turun Ibu dan Bayi  dari Taksi Online
Kapolresta Tangerang Kombes Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mendatangi Stasiun Tigaraksa/Ist
rmol news logo Kapolresta Tangerang Kombes Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah turun langsung mendatangi Stasiun Tigaraksa di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Minggu 27 Juli 2025.

Indra datang untuk menindaklanjuti video viral yang memperlihatkan beberapa orang diduga oknum ojek pangkalan (opang) memaksa penumpang untuk turun dati taksi online.

Parahnya, pemaksaan itu diduga dilakukan karena penumpang yang merupakan seorang ibu yang sedang membawa bayi.

"Dari hasil penyelidikan, peristiwa itu terjadi pada Jumat 25 Juli 2025, sekitar jam 2 siang," kata Indra. 

Indra menjelaskan, awalnya sepasang suami istri turun di Stasiun Tigaraksa.

Keduanya kemudian memesan taksi online dengan titik penjemputan di depan Stasiun Tigaraksa.

Beberapa opang yang sedang mangkal menegur sopir taksi online yang sudah membawa penumpang suami istri dengan seorang bayi tersebut agar tidak mengambil penumpang di depan stasiun. 

Penumpang perempuan yang mendengar opang menegur sopir taksi online akhirnya ikut berbicara. Selanjutnya terjadi adu mulut antara opang dengan penumpang taksi online. 

Situasi semakin memanas saat penumpang suami istri dan anak bayinya itu diminta untuk turun dari taksi online. Mereka diminta untuk menggunakan jasa ojek pangkalan. 

Setelah turun, penumpang itu memilih berjalan kaki. Sedangkan taksi online melaju meninggalkan Stasiun Tigaraksa. 

Indra mengingatkan para ojek pangkalan agar tidak mudah tersulut emosi.

"Kata kuncinya, sama-sama cari makan. Opang dan ojol sama-sama cari makan. Harus dengan tenang, jangan emosi. Yang korban malah penumpang," kata Indra. 

Dalam kesempatan tersebut, Indra turut mendengarkan curhatan driver ojek online (ojol).

"Kami yakin penumpang tidak tahu apa-apa. Terus ada kejadian, kalau penumpang tidak terima dan membuat laporan, kan bisa diproses," tutup Indra.rmol news logo article



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA