Indikator ini diperkuat dengan modus baru yang dilancarkan kaki tangan Fredy yakni gencar membuat laboratorium terselubung untuk membuat narkoba atau
clandestine laboratory di Sunter, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Laboratorium itu dioperasikan untuk mengolah bahan baku pembuatan narkoba yang dikirim oleh Fredy.
"Yang di Sunter itu jaringan Fredy Pratama. Fredy Pratama masih berada di Thailand, dan masih berada di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
"Kenapa dia masih melakukan penggencaran untuk mengirim barang-barang? Karena dia udah kehabisan modal," sambung Mukti.
Meski beranggapan bahwa Fredy kehabisan modal, Polri tetap terus mengejar keberadaan Fredy yang disinyalir ada di hutan kawasan Thailand.
"Saya yakinkan dia masih Thailand, tapi di dalam hutan," kata Mukti Juharsa.
BERITA TERKAIT: