Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menyindir PDIP yang kerap menggunakan narasi negatif kepada lawan politik.
"Politik kita itu bukan kampanye negatif," kata Habiburokhman, di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (5/11).
Menurutnya, menggunakan kampanye negatif sama saja menunjukkan tidak percaya diri dan terkesan kehabisan amunisi untuk meyakinkan rakyat.
"Itu menunjukkan sudah habis amunisi untuk meyakinkan rakyat, sehingga panik, dan melakukan hal-hal yang kurang terpuji, ya akhirnya semua kembali ke bagaimana rakyat menilai,” tukasnya.
Habiburokhman juga menegaskan, Djarot perlu menjelaskan ihwal konteks neo Orde Baru yang sudah disebutnya itu.
"Neo Orde Baru apakah dalam konteks positif atau negatif, kalau dalam konteks positif ya mungkin saja, di Orde Baru ada hal-hal positif, begitu juga di Orde Lama, termasuk Orde Reformasi,” tutup Habiburokhman.
BERITA TERKAIT: