Bahkan, setelah dilantik, Buddy sempat meminta izin ke Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata, untuk menjalani operasi.
"Kalau izinnya ini baru dua minggu lalu, kemudian menjalani operasi di RS Pondok Indah. Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jaktim menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo, kepada wartawan, Sabtu (28/4).
Dari informasi yang didapat, Trunoyudo menyebut sakit yang diderita Buddy sudah parah, bahkan tidak bisa beraktivitas saat sakitnya kambuh.
"Jadi ada percakapannya dengan Pak Kapolres, menyatakan bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang sakit. Maka dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi," papar Trunoyudo.
Polisi pun menggali informasi dari rekam medis yang dimiliki AKBP Buddy.
AKBP Buddy Alfrits Towoliu meninggal dunia usai tertabrak kereta di Km 12+400 di Jalur DDT Petak Jalur Hulu Jatinegara-Bekasi, Jakarta Timur, Sabtu pagi (29/4).
Sejauh ini, polisi menduga Buddy nekat melakukan bunuh diri dengan berada di area rel jalur kereta api. Buddy tertabrak kereta jarak jauh, yakni KA 320 Tegal Bahari rute Pasar Senen-Tegal.
Dari peristiwa ini, polisi turut mengamankan barang pribadi milik Buddy yakni dompet dan telepon seluler.
Jenazah selanjutnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
BERITA TERKAIT: