“Saya mengapresiasi La Nyalla,†tegasnya kepada wartawan, Selasa (12/7).
Apresiasi ini berkaitan dengan tanggapan La Nyalla atas pernyataan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang memperingatkan negara-negara ASEAN agar tidak menjadi pion catur negara besar.
Oleh La Nyalla, Wang Yi yang menyampaikan pidato di Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Senin (11/7) itu diminta introspeksi diri.
La Nyalla meminta China introspeksi diri atas klaim mereka terhadap kawasan Laut China Selatan yang disebut sebagai wilayahnya. Klaim ini sendiri telah menimbulkan ketegangan di sejumlah negara di ASEAN. Karena sejumlah negara ASEAN menganggap bahwa klaim itu tidak sesuai dengan hukum internasional.
Syahganda menilai ketegasan La Nyalla merupakan hal yang baru. Sebab, baru kali ini ada pemimpin lembaga tinggi negara yang berani terbuka menentang pernyataan pejabat dari China.
“La Nyalla adalah pimpinan tinggi negara yang pertama, selama 8 tahun ini, menolak dominasi RRC dalam sebuah pernyataan terbuka,†tegas Syahganda.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: