Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Jenderal Afghanistan Beberkan Rencana Operasi Melawan Taliban Bulan Depan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 29 April 2022, 14:48 WIB
Mantan Jenderal Afghanistan Beberkan Rencana Operasi Melawan Taliban Bulan Depan
Letnan Jenderal Sami Sadat/Net
rmol news logo Mantan tentara dan politisi Afghanistan dilaporkan tengah bersiap untuk meluncurkan serangan dan menggulingkan Taliban pada bulan depan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu diungkap pertama kali oleh Letnan Jenderal Sami Sadat. Ia mengatakan, operasi melawan Taliban dapat diluncurkan pada bulan depan, setelah Idul Fitri.

"(Kami) akan melakukan apa saja dan segala daya kami untuk memastikan Afghanistan dibebaskan dari Taliban dan sistem demokrasi dibangun kembali," ujarnya ketika melakukan wawancara dengan BBC, Jumat (29/4).

Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, jenderal tersebut menyoroti semakin kerasnya pembatasan hak-hak peremuan dan anak perempuan di Afghanistan. Sehingga sudah waktunya tatanan otoriter dihentikan di Afghanistan.

"Sampai kita mendapatkan kebebasan kita, sampai kita mendapatkan kehendak bebas kita, kita akan terus berjuang," tambahnya.

"Apa yang kita lihat di Afghanistan dalam delapan bulan kekuasaan Taliban hanyalah pembatasan agama, salah kutip, salah tafsir, dan penyalahgunaan naskah Al Quran untuk tujuan politik," imbuhnya.

Sami Sadat mengaku, pada awalnya dia berencana memberi Taliban kesempatan selama satu tahun untuk berubah. Namun delapan bulan terakhir situasi tidak berubah.

Ia mengatakan telah menerima ratusan pesan setiap harinya dari warga Afghanistan terkait upaya melawan Taliban.

Letnan Jenderal Sadat memimpin pasukan pemerintah Afghanistan di provinsi selatan Helmand pada bulan-bulan terakhir serangan Taliban.

Pada Agustus tahun lalu, dia ditunjuk untuk memimpin pasukan khusus Afghanistan dan tiba di Kabul pada hari ketika Taliban masuk dan panglima tertinggi Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA