KBO Satlantas Polres Garut, Iptu Erwin Hermawan menuturkan, pihaknya tak melarang pelaksanaan CFD. Namun saat ini fungsi CFD sudah beralih dan sering dikeluhkan masyarakat.
“Beberapa waktu lalu kami melakukan rapat koordinasi dengan forum lalu lintas. Ada beberapa saran yang kami sampaikan. Salah satunya soal CFD,†ujar Erwin di ruang kerjanya, Sabtu (25/1), dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Pihaknya memiliki beberapa pertimbangan untuk menutup kawasan CFD itu. Selain sudah dipadati pedagang dadakan, bertambahnya jumlah kendaraan jadi salah satu pertimbangan.
“Banyak pihak yang mengajukan keberatan. Di sekitar lokasi CFD itu ada fasilitas ibadah, sekolah, dan kegiatan ekonomi lainnya,†katanya.
Erwin mengaku tak melarang pelaksanaan CFD. Namun jika dipaksakan dilakukan di pusat kota, bisa menimbulkan kepadatan lalu lintas. Apalagi aktivitas CFD kerap melebihi batas waktu yang ditentukan.
“Seharusnya CFD jam 09.00 sudah beres. Tapi kenyataannya, malah sampai jam 12.00, bahkan lebih,†ucapnya.
Pemkab Garut disebutnya, akan melakukan kajian terkait pelaksanaan CFD. Ia menyebut, ada kemungkinan lokasi CFD dipindahkan.
“Tapi semua itu tergantung dari kajian. Bisa jadi masih di lokasi saat ini, tapi dengan beberapa perbaikan,†katanya.
Selain itu, adanya reaktivasi kereta api, juga sangat berpengaruh terhadap lalu lintas di perkotaan. Jika nantinya telah aktif, kawasan CFD sangat dekat dengan jalur rel.
“Cukup berbahaya kalau terjadi penumpukan kendaraan. Sekarang belum terasa karena keretanya juga belum aktif. Tapi kalau sudah aktif, akan terlihat penumpukannya,†ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: