Sebab, ia memiliki latar belakang yang cukup bagus di institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Mungkin banyak polisi bagus, tapi kalau ditunjuk Nana rasanya tidak masalah. Memang kalau lihat, banyak polisi yang layak jadi Kapolda Metro Jaya,†kata Wayan di Jakarta, Minggu (22/12).
Kelayakan penunjukan tersebut bisa dilihat dari latarbelakang Nana di bidang intelijen dan keamanan (intelkam). Menurut dia, ini salah satu unsur penting yang dibutuhkan seorang Kapolda Metro Jaya.
“Dengan kompleksitas permasalahan, berbagai kerumitan yang ada di Jakarta, maka intel yang paling tahu terhadap segala dan kemungkinan kejadian ketimbang satuan-satuan lain di kepolisian. Jadi, kemampuan intel yang memadai,†ujarnya.
Nana juga terbilang sosok yang memiliki karier cemerlang di kepolisian. Ia pernah menjabat sebagai pimpinan di pucuk Korps Bhayangkara mulai dari Kapolsek, Kapolres, hingga Wakapolda.
“Selain berkecimpung di bidang intelkam, Nana juga punya pengalaman relatif lengkap,†ucapnya.
Menjadi Kapolda Metro Jaya sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjadi hal penting. Sebab, Kapolda Metro Jaya harus orang yang dapat dipercaya oleh Kapolri, pemerintah pusat, terutama Presiden Jokowi.
Di sisi lain, kepercayaan presiden terhadap Kapolda juga selaras dengan kepercayaan kepada Panglima TNI, Kapolri, hingga Pangdam Jaya. Oleh karenanya, sulit jika penunjukan Kapolda Metro Jaya tak ada komunikasi dengan Presiden RI.
“Pasti ada komunikasi sebelum Kapolri menempatkan Kapolda Metro Jaya kepada Presiden. Maka, saya mendukung dan apresiasi kalau Kapolda Metro adalah orang yang sudah diketahui
track record-nya oleh presiden, orang yang sudah dikenal. Bukan hanya dikenal, tapi dapat dipercaya oleh presiden,†katanya.
Terakhir, Wayan menilai Kapolda Metro Jaya juga harus bisa berkomunikasi dan koordinasi dengan berbagai instansi pusat. Karena, jabatan Kapolda Metro Jaya itu berbeda dengan kapolda-kapolda lain yang paling memerlukan komunikasi maksimal dan setiap saat.
“Itu sekali lagi, rasanya pilihan presiden tidaklah keliru. Mari kita dukung dan percayakan, mudah-mudahan Jakarta akan lebih lancar, lalin lebih aman kondisinya, bisa menyeimbangkan antara demokrasi dan kehadiran negara,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: