Begitu sambutan pertama Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri yang disampaikan di depan para pejabat teras Kemendagri di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).
“Lebih sulit untuk mengelola menejemen ketimbang Polri. Polri kultur budayanya sama, karena tunggal dari atas sampai bawah asas komando,†kata Tito.
Sementara Kemendagri, sambung Tito, lebih sulit dan kompleks lantaran setiap Kepala Daerah yang ditunjuk dipilih langsung oleh rakyat. Menurut Tito tentu ada perbedaan ketika dirinya tiga tahun lebih menjadi Kapolri dengan mudah menunjuk Kapolda dan Kapolres ditingkatan wilayah.
Hal ini, kata dia, tentunya menjadi tantangan dan pengalaman baru dalam menyesuaikan kultur yang disiplin selama di Polri menjadi fleksible sebagai Mendagri.
“Yang tadinya komando tunggal menjadi kultur yang lebih fleksibel,†ujarnya.
BERITA TERKAIT: