Pengecut“Ah bukan pejuang mereka. Ternyata mereka hanya pejabat KPK, bukan pejuang antikorupsi,†ungkap analis komunikasi politik lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/9).
Hendri Satrio mengaku kecewa dengan keputusan para pimpinan KPK yang memilih mundur sebelum berjuang memberantas korupsi hingga akhir masa jabatan. Disebut hanya sekadar pejabat lantaran Agus Rahardjo Dkk bersikap kekanak-kanakkan.
Padahal jika seorang pejuang, apapun kondisinya akan terus berjuang meski dikerdilkan. “Mengecewakan sekali! Rakyat berharap mereka strong, eh terus mundur, waduh,†geramnya.
“Ngarepin rakyat mikir gimana tentang mereka? Jagoan atau pahlawan atau pengecut, atau malah jangan-jangan pejabat manja,†tandasnya.
KeliruSemula, sebelum membaca berita tersebut di atas, saya menghormati bahkan mengagumi pengunduran diri Agus Rahardjo dan kawan-kawan yang saya kenal sebagai tokoh pimpinan KPK yang berjuang keras menunaikan tugas memberantas korupsi di persada Nusantara tercinta ini.
Apalagi Agus Rahardjo dkk mengundurkan diri pada saat pemerintah sudah mantap mempersiapkan para penggantinya. Semula saya menghormati dan mengagumi keputusan Agus Rahardjo dkk mengundurkan diri sebagai sikap kesatria serta legowo seperti Jenderal Besar Soedirman mengundurkan diri akibat merasa kesehatan tidak memungkinkan dirinya memimpin TNI melawan para perongrong kemerdekaan Republik Indonesia, Sun Yat Sen mengundurkan diri dari jabatan kepresidenan sebab ada pihak lain yang sangat mendambakannya, Menteri Perhubungan Jepang mengundurkan diri akibat terjadi kecelakaan kereta api atau Kanselir Jerman Barat, Willy Brandt mengundurkan diri gara-gara anak buahnya, Günter Guillaume ternyata mata-mata Jerman Timur.
Para samurai Jepang bukan cuma mengundurkan diri namun bunuh diri jika gagal menunaikan tugas. Berdasar penelitian undur-unduromologis, semula saya menyimpulkan bahwa mengundurkan diri dari suatu jabatan merupakan suatu bentuk perilaku positif dan konstruktif demi mengungapkan rasa menyesal akibat gagal menunaikan tugas.
Koreksi DiriNamun kembali terbukti saya adalah manusia biasa yang senantiasa bahkan niscaya tidak sempurna dalam pemikiran maka pasti rawan melakukan kekeliruan. Berdasar pemberitaan
RMOL tentang pendapat analis komunikasi politik lembaga survei KedaiKOPI, terbukti sudah para pimpinan KPK bukan para pejuang korupsi namun dikhawatirkan hanya para penjabat manja dan kaum pengecut belaka.
Maka saya harus mawas diri lalu segera koreksi diri agar di masa mendatang jangan sampai lagi-lagi gegabah menganggap satu pengunduran diri sebagai sikap kestaria, legowo, bertanggung-jawab, positif, konstruktif dan lainnya.
Saya harus lebih cermat serta seksama dalam melakukan penelitian Undur-unduromologi yang ternyata mengandung makna luar biasa kompleks dan rumit.
Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi dan Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.