Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Firli Masuk 20 Besar, Polri: Itu Keputusan Terbaik Pansel Dari Proses Mekanisme Transparan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Minggu, 01 September 2019, 06:12 WIB
Firli Masuk 20 Besar, Polri: Itu Keputusan Terbaik Pansel Dari Proses Mekanisme Transparan
Firli Bahuri/Net
rmol news logo Lolosnya Kapolda Sumatera Selatan Irjen Filri Bahuri ke dalam 20 besar Calon Pimpinan (KPK) merupakan keputusan terbaik dari Panitia Seleksi (Pansel) KPK dari seluruh rangkaian dalam mekanisme tes.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian yang dikatakan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menanggapi petisi yang mengatasnamakan Wadah Pegawai KPK yang menolak Irjen Firli Bahuri sebagai Capim KPK.

“Kalau sudah diputuskan, itu yang terbaik dari proses mekanisme seleksi yang sekian lama,” kata Dedi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (31/8).

Kendati demikian, sambung mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini, seluruh rangkaian dan tahapan proses seleksi yang dinilai sangat transparan itu bermuara kepada putusan Presiden yang nantinya bakal dilakukan fit n proper tes di DPR.

“keputusan terakhir Presiden, termasuk nanti melalui seleksi yang dilakukan juga, terakhir oleh anggota legislatif. Itu akan kita dukung sepenuhnya,” pungkas Dedi.

Belakangan ini, masyarakat sipil dari Indonesia Coruption Watch (ICW) dan LSM penggiat anti korupsi yang tergabung dalam Koalisi Kawal Capim KPK kembali mengungkit pertemuan antara Firli dan Tuan Guru Bajang (TGB). Narasi inilah yang kemudian dijadikan bahan untuk menyerang Firli dengan tuduhan pelanggaran kode etik.

Tuduhan itu langsung dibantah Firli dihadapan Pansel KPK saat tes wawancara. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 itu menegaskan telah menghadap pimpinan KPK 19 Maret 2018 untuk menjelaskan pertemuannya dengan TGB dan dinyatakan tak melanggar etik.

Pengakuan Firli tersebut dibenarkan Ketua KPK Agus Rahardjo. Saat itu, Irjen Firli melapor ke komisioner KPK sebelum bertolak ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka pamitan lantaran dirinya bekas Kapolda NTB. Saat itu, Irjen Firli dinyatakan lolos sebagai Deputi Penindakan KPK.

Di NTB, Firli bertemu dengan Muhammad Zainul Majdi atau TGB yang saat itu merupakan Gubernur NTB.

"Firli justru lapor kepada kami waktu beliau izin ke NTB. Termasuk izin main tenis. Kebetulan datang sama anaknya," kata Agus di KPK, Kamis (20/8).

Agus pun tidak yakin pertemuan Firli dengan TGB membahas soal kasus. Ia mengaku mengenal alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 itu sebagai pribadi yang memiliki integritas dan tidak mudah terpengaruh.

"Saya rasanya melihat Firli sampai hari ini masih lurus, tidak terpengaruh. Saya yakin tidak ada kedekatan itu. Kalau pun habis dia dilantik terus pergi ke sana untuk serah terima jabatan pas kemudian Firli main tenis dengan TGB, apa itu bicarakan kasus? mestinya kan tidak," pungkas Agus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA