Kemarin siang (20/1), markas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB sepi. Kantor ini terletak di Jalan Raya Pasar Minggu. Gerbang hijau tua membatasi kantor dengan lingkungan di luar. Tak begitu besar. Lebarnya tak samÂpai tiga meter. Tingginya hanya dua meter. Sederhana.
Di luar pagar, penanda bangunanitu sebagai Kantor DPP PBB cukup mencolok. Puluhan bendera berukuran kecil, dengan logo partai itu berkibar. Di atasnya, sebuah baliho besar berdiri kokoh. Isinya, kalimat dan gamÂbar sang Ketua Umum. Yusril Ihza Mahendra.
Masuk ke bagian dalam, suaÂsana sepi sangat terasa. Bahkan terasa hening. Tak ada kegiatan berarti. Yang tampak hanya dua petugas kantor. Mereka duduk-duduk. Tak jauh dari gerbang. Dua kursi diletakkan di tempat itu. Tak lupa sebuah meja keÂcil. Tempat meletakkan kopi hitam. Yang menemani mereka berbincang.
Meski tak berada di pinggir jalan, Kantor DPP PBB cukup luas. Bila dilihat, bentuk banÂgunannya menyerupai huruf C. Seluruh bangunan terdiri dari dua lantai. Cat krem yang divarÂiasikan dengan warna hijau khas PBB, mewarnai seluruh dinding. Baik bangunan, eksterior, mauÂpun interior.
Selain jadi kantor DPP, bangunan ini juga dijadikan kantor badan-badan otonom. Semuanya berafiliasi dengan partai itu. Lebih dari dua. Muslimat Bulan Bintang, Brigade Hizbullah dan Komite Aksi Pemenangan Pemilihan Umum (KAPPU) Pusat.
Paling depan, terdapat kantor sekretariat partai. Tempat itu tampak dijadikan semacam lobÂby. Sebagai tempat awal meneriÂma tamu-tamu yang berkunjung. Beberapa buah kursi dan sebuah meja resepsionis diletakkan di ruangan tersebut. Sebuah televisi dipasang di dindingnya.
Lebih ke dalam, ada kantor KAPPU Pusat. Kantor tersebut berbatasan langsung dengan sekretariat. Juga sebuah kanÂtin. Semakin ke dalam, masih terdapat kantor badan-badan otonom. Seperti Muslimat Bulan Bintang hingga Brigade Hizbullah. Musala melengkapi gedung tersebut.
Di bagian dalam gedung, kantor dibuat layaknya ruangan kantor pada umumnya. Masing-masing ruangan dibatasi dinding dari batu. Ukuran masing-masing ruangan pun tak begitu luas. Hanya sekiÂtar 4x4 meter. Ruangan-ruangan tersebut pun diisi peralatan kanÂtor pada umumnya. Seperti kursi maupun terdapat meja.
Selain gedung kantor, ada lapangan terbuka di bagian tengah. Cukup luas. Ukurannya, lebih dari 1.000 meter persegi. Lapangan, biasanya dijadikan tempat parkir. Tapi hari itu temÂpat parkir juga sepi.
Kantor DPP PBB juga sepi dari spanduk maupun poster. Hampir tak ada spanduk yang terlihat. Kecuali, baliho besar di bagian depan. Tak tampak juga poster atau baliho yang menunjukkan dukungan terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.
Irwan, hari itu bertugas di kantor tersebut. Tak ada kegiatankhusus yang dilakukannya. Siang itu, dia berbincang denganseorang rekanÂnya. Tak jelas benar apa yang tenÂgah mereka bincangkan. "Kalau hari Minggu memang begini, Bang. Sepi," ujar Irwan.
Irwan bilang, biasanya aktiviÂtas di Kantor DPP PBB, berlangÂsung dari Senin sampai Sabtu. Sedangkan Minggu, praktis tertutup. Kecuali, jika ada acara tertentu. Terakhir, kata dia, DPP PBB mengadakan kegiatan pada Sabtu malam (20/1). "Kalau besok pasti ada kegiatan, seperti biasa," jelas Irwan.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PBB Ajuansyah Surbakti mengatakan, partainya belum mengumumkan menduÂkung salah satu paslon. Apalagi, memasang spanduk atau poster salah satu paslon di Kantor DPP. "Tapi, debat soal dukungan capres selalu ramai di WA group PBB," jelas Ajuansyah.
Adapun, saat ini pihaknya tengahmempersiapkan Rakornas. Rencananya, diadakan di Mercure, Ancol, akhir bulan ini. Dia bilang, persiapannya sudah 85 persen. Undangan sudah dikirim ke tiap wilayah. Dan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di seluruh Indonesia. "Tanggal 26 Januari 2019 hasil keputusannya," ucap Ajuansyah.
Diserahkan Ke Ketua Umum, Ketua Majelis Syuro dan Ketua Mahkamah Partai
Soal Keputusan Dukung Capres
Wasekjen DPP PBB Ajuansyah Surbakti mengatakan, Rakornas mendatang jadi ajang konsolidasi. Selain itu, pemaÂparan rencana strategis partai. Dan, sosialisasi dukungan sikap PBB, dalam mendukung capres-cawapres.
Kata Ajuasnyah, rapat pleno Sabtu (19/1), sudah menghasilkankeputusan. Dukungan untuk pasangan capres-cawapres, diserahkan kepada Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketua Majelis Syuro MS Kaban dan Ketua Mahkamah Partai M Yasin Ardhi. "Keputusan mereka, batas akhir tanggal 26 Januari, sudah ada hasilnya," ucap Ajuansyah.
Kata dia, dalam pertemuan para pimpinan hingga jelang tengah malam, disepakati tidak perlu voting. Semua keputusan diserahkan kepada tiga elite partai itu. Soal hasilnya, ada kemungkinan di Rakornas hanya mengumumkan saja. "Tapi, jangan lupa ada konsolidasi strategis selain sosialisasi," tutur caleg PBB ini.
Sebelumnya, terkait sikap sangketum yang merapat ke kubu capres nomor urut 01 seÂbagai pengacara, Ketua Bidang Pemenangan PBB Sukmo Harsono menyatakan, itu adalah sikap pribadi. Sikap resmi PBB akan diketahui nanti. Apakah akan sama dengan langkah Yusril.
Kendati demikian, menurut Sukmo, langkah itu mendapat dukungan dari seluruh unsur pengurus partai. Baik dari pusat sampai daerah. "Walaupun beÂberapa provinsi menyatakan
samina' wa ato'na, apa pun puÂtusan Ketum," ujar Sukmo.
Menurut Sukmo, PBB bisa meloloskan diri menjadi peserta Pemilu 2019 tidak terlepas dari peran Yusril dan DPP. Kata dia, pihaknya mampu membuktikan dalil-dalil dalam proses ajudikasi di Bawaslu.
Dia bilang, caleg serta penguÂrus saat ini
full speed turun ke daerah. Menggalang dukungan rakyat agar mampu mendaÂpat satu fraksi. Baik di DPR, provinsi dan kabupaten/kota.
"Lolos tidaknya PBB adalah karena kerja mesin partai, buÂkan karena deal-deal politik," ujarnya. ***