Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peternak Unggas Blitar: Kebijakan Kementan Sangat Pro Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 28 November 2018, 21:50 WIB
Peternak Unggas Blitar: Kebijakan Kementan Sangat Pro Rakyat
Ilustrasi/Net
rmol news logo Peternak di seluruh Indonesia mengakui bila kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman selama ini berdampak positif terhadap keberlangsungan usaha mereka.

Pengurus Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) yang juga Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (Putra) Blitar Sukarman mengatakan bahwa Blitar memiliki 4200 peternak dengan populasi ayam layer sekitar 19 juta ekor dan produksi telur mencapai 650 ton per hari. Menurutnya, peternak tidak menghiraukan provokasi atau penggiringan opini mosi tidak percaya terhadap pemerintah karena dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas peternakan.

"Alhamdulillah dalam dua tahun terakhir ini kami banyak dibantu oleh Kementan. Saat harga telur jatuh pada tahun 2017 hingga mencapai Rp 13.500, Kementan langsung datang," katanya kepada wartawan, Rabu (28/11).

Sukarman menjelaskan bahwa untuk mengatasi penurunan harga telur tersebut, Kementan mengundangnya ke Jakarta dan dilibatkan dalam penyusunan kebijakan perunggasan di sektor hulu hingga terbit Permentan 32/2017.

"Untuk mengakomodir suara kami, Kementan merevisi permentan sebelumnya menjadi Permentan 32/2017. Di mana dalam permentan tersebut diatur pembagian DOC layer di mana peternak mandiri mendapatkan DOC 98 persen dan integrator cuma dua persen, bahkan integrator tidak boleh menjual telur di pasar becek," papar Sukarman.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, produksi telur sebelumnya agak jelek karena banyak ayam yang afkir hingga harga telur setelah Lebaran kembali mengalami penurunan sekitar Rp 15.500-Rp 16.000.

Menyikapi hal itu, Ditjen PKH Kementan kembali turun ke lapangan dan mengimbau agar ayam yang sudah tidak berproduksi untuk diafkir.

"Saat ini yang berproduksi adalah ayam-ayam muda dan sudah berproduksi maksimal," kata Sukarman.

Menurutnya, dalam dua pekan ini harga telur ayam telah membaik yaitu berkisar antara Rp 19.500-Rp 20.000 dari sebelumnya sekitar Rp 16.000.

"Harga saat ini sudah sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendag 96/2018 yakni Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu," ucap Sukarman.

Dia menambahkan, jika jumlah anggota koperasinya saat ini ada 350 peternak, sedangkan anggota dari assosiasi PPRN cukup banyak. Rata-rata kepemilikan ayam 3000-10.000, bahkan ada yang ratusan ribu. Kementan sangat membantu keberlangsungan usaha peternak kecil di Blitar dari hulu sampai hilir. Apalagi saat ada penyakit, tim Ditjen PKH langsung turun untuk melakukan investigasi dan mengambil sampel serta cepat mengatasi penyelesaian masalah.

"Saat ini kami sudah ada kerja sama juga dengan DKI Jakarta melalui MoU yang ditandatangani antara bupati Blitar dan gubernur DKI Jakarta. Kami akan menyuplai telur ayam ke food station sebanyak 150-200 ribu ton per bulan," terang Sukarman.

Selain itu, Blitar saat ini sedang membangun kerja sama dengan Kabupaten Majene untuk menyuplai telur dan sebaliknya Majene menyuplai jagung.

Ketua PPRN Blitar Rofi menceritakan bahwa para peternak sudah bertahun-tahun mencari nafkah dengan usaha ternak ayam petelur. Dia berterima kasih kepada menteri pertanian dan jajaran yang selalu berusaha membantu peternak untuk terus hidup dan berkesempatan mencari nafkah serta membantu memajukan bangsa.

Blitar sendiri merupakan basis terbesar produksi unggas dan produk turunannya di tingkat nasional. Sebanyak 4321 keluarga terlibat aktif dalam peternakan unggas layer atau petelur. Di sana mereka memenuhi kebutuhan pakan unggas berupa jagung dan tanaman pangan lainnya secara mandiri dari pertanian lokal. Dari 7600 ton produksi telur nasional, 40 persennya dihasilkan dari Jawa Timur. Paling besar berasal dari Kabupaten Blitar.

Hasilnya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan sehingga taraf kehidupan mereka kian meningkat dari tahun ke tahun. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA