Program itu resmi diluncurkan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Induk (UPTD BBI), Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Program ini, bertujuan untuk menjadi pendorong regenerasi petani dan peningkatan kapasitas para petani muda, yang berperan penting dalam memastikan ketahanan pangan di Ibukota Nusantara (IKN).
Kapusdiktan Idha Widi Arsanti yang juga sebagai Direktur Utama pelaksana program YESS Petani Milenial ini menargetkan 100.000 anak muda dilatih di sektor agrikultur.
Adapun program ini, lanjut dia, tercatat melalui pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, Hibah YESS, PWMP, dan Duta Petani Milenial yang telah memberikan manfaat bagi lebih dari 500.000 orang, baik melalui anggaran negara maupun hibah internasional.
Santi, sapaannya, juga menyampaikan bahwa pemerintah harus sigap menjawab tantangan regenerasi petani hari-hari ini.
“Saat ini, petani-petani kita sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah mengapa, sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan. Alhamdulillah, terima kasih kepada Kaka Billy sebagai salah satu orang yang mencurahkan perhatian untuk Petani Milenial selama beberapa tahun terakhir,” ucap Santi dalam keterangan tertulis, Minggu (24/3).
Sementara itu, Stafsus Presiden RI Billy Mambrasar menambahkan, dari hasil rapat terbatas di Gedung Kementerian Pertanian, memfokuskan strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia, terutama di Ibukota Nusantara (IKN) yang baru, dengan fokus pada peningkatan sumber daya manusia muda di sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Timur.
“Adapun peluncuran Program Petani Milenial di IKN ini adalah Ide dari Pj. Gubernur Kalimatan Timur, Akmal Malik, yang berharap agar ekosistem pertanian untuk menyokong giat pembangunan IKN ini siap dari sekarang”, ujar Billy.
Ia menyatakan bahwa Presiden Jokowi memberikan dukungan penuh terhadap program penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) muda Indonesia di sektor pertanian. Presiden Jokowi, kata Billy, memerintahkan berbagai pihak untuk mendukung penyiapan generasi petani muda melalui program Petani Milenial di seluruh Indonesia.
Terkait hal ini, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyampaikan perlu adanya terobosan pertanian untuk menarik minat anak muda.
“Kita lihat anak-anak muda kita (di Kaltim), minatnya terhadap pertanian bukan lagi kurang, tetapi saya katakan sudah krisis begitu ya. Kita tidak bisa lagi pakai cara-cara lama. Untuk menarik minat anak muda bertani, kita perlu ciptakan pertanian modern, dengan pemanfaatan tekonologi canggih, yang sesuai dengan zaman,” ucap Akmal menambahkan.
BERITA TERKAIT: