Sebelumnya Komisioner KPU Viryan Azis memaparkan, lemÂbaganya per 15 November lalu telah menyelesaikan pencatatan data pemilih sebanyak 191 juta. Jumlah ini terdiri dari 189 juta pemilih dalam negeri dan 2 juta pemilih luar negeri. Data ini merujuk pada data pemilih di 28 provinsi yang sudah menyelesaiÂkan pemutakhiran data.
Hingga pekan lalu KPU menÂcatat, masih ada 23 kabupaten/ kota yang masih mengalami peÂnundaan pelaksanaan pemutakhÂiran data pemilih. Ke-23 kabuÂpaten/kota itu tersebar di enam provinsi, yakni Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Sulawesi Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Lantas bagaimana perkembangannya hingga kini? Apakah masih banyak ditemukan KTP ganÂda? Berikut penuturan lengkap Mendagri Tjahjo Kumolo.
Bagaimana perkembangan pemutakhiran data pemilih saat ini? Ya saya kira data dewasa kurang lebih ada 191 juta orang. Akan tetapi kami akui perekamannya baru 97 persen karena masih ada 4 juta yang memiliki KTP ganda.
Lantas bagaimana itu unÂtuk menyelesaikan persoalan pemilih yang memiliki KTP ganda? Ya, tolonglah masyarakat proaktif ketika punya dua e-KTP atau KTP pastikan dia tinggal di mana, RT berapa, dan RW berapa itu mesti ada. Yang kedua usia dewasa tanggal 17 April nanti sudah kami rekam naÂmanya dan tinggalnya di mana. Tolong mulai Januari ini mereka sudah merekam e-KTP supaya mereka bisa menggunakan hak pilihnya.
Kemudian KPU sudah mendaÂta karena ini kewenangan KPU. Jika Desember 2017 sudah meÂnyerahkan 263 juta data yang suÂdah dimilikinya, baik itu dewasa nanti akan dicoklis oleh KPU. Jadi DPT itu kewenangan penuh KPU. Jika sampai Desember diundur kami bersama Dukcapil dan tim data kami merapat ke KPU guna membantu untuk menyinkronkan nama-nama. Jangan sampai hak warga negara yang sudah dewasa tidak bisa menggunakan haknya.
Tapi hingga kini buktinya masih banyak masyarakat yang mengeluhkan dirinya belum bisa mencetak e-KTP meski dia sudah merekam dan sudah punya suket. Bagaimana itu? Saya kira tidak ada alasan lagi kalau daerah mengatakan tidak bisa mencetak e-KTP. Toh blangkonya ada hanya karena mungkin antrean panjang, listrik mati, atau mesin eror. Seperti beberapa waktu lalu saya ke Papua mereka yang datang cukup bagus, 60 persen datang untuk merekam.
Jika mesinnya rusak dan sumber daya manusiannya tidak ada apakah bisa mencetak e-KTP di tingkat kecamatan? Ya bisalah. Misal saja seseorang tinggal di Jakarta ataupun kebetulan lagi main ke Jakarta mau berkunjung (mengurus E-KTP) ke Dukcapil Pusat silakan. Toh di seluruh Indonesia (Dukcapil) itu ada. Setiap hari datang Jadi jika mungkin SDM di daerah sulit bisa langsung ke kami.
Terkait pemilih di luar negeri sejauh ini apakah Kemendagri sudah jemput bola untuk mendata? Kalau di Hong Kong, Arab Saudi, dan Malaysia, tim kami sudah ke sana. Tapi memang belum maksimal baru 60 persen yang bisa datang merekam. Di kota-kota besar itu yang sulit, namun kalau di kota-kota kecil semua bisa.
Artinya masih ada yang belum terdata? Ya yang tidak proaktif itu (yang belum terdata). Jadi yang tinggal di luar negeri tolonglah segera hubungi KBRI-nya suÂpaya dia bisa merekam.
Imbauan Kemendagri menÂjelang Pemilu 2019 apa? Memasuki pileg dan pilpres ini mari kita lawan yang naÂmanya racun demokrasi seperti SARA dan politik uang. Kedua kampanye caleg maupun timses capres jangan berujar kebencian, fitnah, dan SARA. Jadi yang seperti itu harus kita lawan. Sebab hal demikian adalah racun demokrasi. Mari kita tingkatkan partisipasi pemilih supaya makÂsimal mengingat target KPU itu 78 persen. Mari kita ajak semua calon tim sukses semua capres dan cawapres untuk selalu kamÂpanye adu program, konsep, dan gagasan.
Bagaimana pengganti Bupati Pakpak Bharat yang beberapa waktu lalu terkena OTT KPK? Kalau yang bersangkutan ditahan maka kami segera siapÂkan pejabatnya agar tidak ada kekosongan pimpinan di daerah tidak lebih dari 24 jam. SK akan kami siapkan dan kami serahkan pada Gubermur Sumatera Utara. Seingat saya wakil bupati koÂsong, mungkin sekdanya kita plt kan sebagai plt Bupati.
Imbauan Anda kepada seÂmua kepala daerah menginÂgat sudah mencapai ratusan kepala daerah yang tersangÂkut kasus korupsi? KPK baru saja menyampaiÂkan pernyataan sudah 100-an kepala daerah OTT KPK, beÂlum pejabat lainnya. Harusnya sebagai pengingat diri saya dan semua pejabat di lingkungan Kemendagri sampai daerah unÂtuk hati-hati terkait area rawan korupsi yang khususnya melipuÂti Perencanaan Anggaran, hibah, bansos, retribusi pajak, mekanÂisme pembelian barang dan jasa, mark up proyek atau jual beli proyek. Di samping masalah narkoba dan mencermati gelagat perkembangan yg kaitan dengan radikalisme dan macam macam terorisme. ***
BERITA TERKAIT: