Sebab, data beras sudah satu pintu semua, yaitu berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Data sudah disamakan semua BPS, kita hargai dong BPS.
Insyaallah nggak ada perbedaan data lagi. Aman,†ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (16/11).
Menurutnya, hal itu sudah berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo. Dengan data satu pintu itu, diharapkan tidak ada lagi manuver yang dilakukan oleh kementerian atau lembaga dengan menggunakan datanya sendiri.
Pasalnya, seperti yang terjadi sebelumnya, Kementerian Perdagangan memiliki data sendiri dan menekankan untuk perlunya impor beras dengan kewenangannya.
“Sekarang kita harus ikuti arahan presiden, masak satu negara beda-beda datanya. Ya kan kembali ada proses rakortas itu bisa dijadikan sarana untuk menyamakan data,†pungkasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: