Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BKP Kementan: Lahan Rawa Dapat Menguntungkan Petani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 20 Oktober 2018, 01:38 WIB
BKP Kementan: Lahan Rawa Dapat Menguntungkan Petani
Agung Hendriadi menjadi pembicara dalam acara International Workshop on Tropical Wetlands/Humas Kementan
rmol news logo Penyusutan luas lahan karena pertumbuhan penduduk yang cepat memang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia dalam hal pembangunan pertanian.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menjelaskan sebagai negara keempat terpadat di dunia, ketergantungan pada impor pangan akan menempatkan Indonesia dalam situasi yang sangat rentan. Untuk itu jugalah swasembada pangan adalah suatu keharusan dalam pembangunan pertanian.

Dalam mencapai swasembada pangan, Agung mengatakan BKP Kementan mendorong pencapaian produksi pangan agar mencapai surplus. Salah satu yang dilakukan dalam mencapai surplus yakni memanfaatkan lahan rawa sebagai alternatif jalan keluar kurangnya lahan tanam.

Ia menyadari jika rawa bukan sumber daya lahan yang ideal untuk pertanian. Namun keberhasilan pemerintah mengadakan panen raya padi di atas lahan rawa seluas 240 hektar di Desa Jejangkit Muara, Banjarmasin dinilai Agung adalah sebuah keberhasilan yang menjanjikan untuk pemenuhan pangan masa depan.

"Untuk memperluas area pertanian di lahan rawa dan mengintensifkan sistem pertanian di daerah pertanian yang ada. Lahan rawa dapat dikelola secara menguntungkan dan berkelanjutan," ungkapnya dalam acara International Workshop on Tropical Wetlands di Banjarmasin, Jumat (19/10).

Agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan rawa BKP membuka perbekalan atau workshop yang digelar Badan Litbang Pertanian.

Workshop ini dihadiri sekitar 100 peserta dari para akademisi berbagai perguruan tinggi, nara sumber beberapa negara, para peneliti dan lainnya.  Peserta juga diberi kesempatan melihat optimalisasi pemanfaatan lahan rawa di desa Jejangkit Muara, Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan.

Menurut Agung dengan adanya kegiantan pembekalan ini, swasembada pangan pastinya bisa tepenuhi.

Saat pencapaian yang terlihat sangat nyata dari pemerintah adalah swasembada beras, bawang putih, canai dan jagung. Keberhasilan pemerintah menghentikan impor seluruh komoditi pertanian tersebut sebuah langkah besar menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di masa depan.

"Kami juga menargetkan surplus komoditas pangan strategis lainnya, sehingga pada tahun 2045, satu abad setelah kemerdekaan negara, kita bisa menjadi lumbung pangan dunia," demikian Agung. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA