Pelaku Penembakan Bondi Beach Tidak Terafiliasi Jaringan Teror Manapun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 30 Desember 2025, 16:24 WIB
Pelaku Penembakan Bondi Beach Tidak Terafiliasi Jaringan Teror Manapun
Dua pelaku penembakan Bondi Beach (Foto: Rolling Stone)
rmol news logo Kepolisian Australia memastikan bahwa dua pelaku penembakan di Bondi Beach, Sydney, pada 14 Desember 2025 lalu bertindak sendiri dan tidak terafiliasi dengan jaringan teror mana pun. 

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, Komisaris Kepolisian Federal Australia, Krissy Barrett, mengatakan hingga saat ini tidak ditemukan bukti bahwa pelaku merupakan bagian dari sel teroris atau menerima arahan dari pihak lain. 

“Tidak ada bukti yang menunjukkan para pelaku tergabung dalam jaringan teroris yang lebih luas atau diarahkan untuk melakukan serangan,” ujarnya dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 30 Desember 2025.

Penembakan tersebut dilakukan oleh Naveed Akram dan ayahnya, Sajid Akram, yang menewaskan 15 orang dalam perayaan Yahudi Hanukkah. 

Sebelumnya, polisi menyebut kedua pelaku terinspirasi oleh kelompok militan ISIS setelah menemukan bendera buatan tangan ISIS di dalam kendaraan mereka. 

Selain itu, perjalanan keduanya ke Mindanao, Filipina, yang pernah dikenal sebagai wilayah rawan militan, turut menjadi fokus penyelidikan aparat.

Namun Barrett menegaskan tidak ada indikasi bahwa perjalanan tersebut bertujuan untuk mendapatkan pelatihan teroris. 

“Saya tidak mengatakan mereka pergi ke sana untuk berwisata, tetapi tidak ada bukti pelatihan atau arahan dari kelompok teror,” kata dia.

Dalam insiden itu, Sajid Akram tewas ditembak polisi di lokasi kejadian. Sementara Naveed Akram mengalami luka tembak dan baru siuman dari koma beberapa hari kemudian sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Saat ini, Naveed Akram menghadapi 59 dakwaan, termasuk 15 tuduhan pembunuhan serta sejumlah dakwaan terkait terorisme dan bahan peledak. 

Penyelidikan masih terus dilakukan oleh otoritas Australia bersama aparat Filipina untuk mengungkap seluruh latar belakang kasus ini.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA