M. Syafrudin: Perbedaan Bukan Perpecahan Tapi Kekuatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 19 Oktober 2018, 17:13 WIB
M. Syafrudin: Perbedaan Bukan Perpecahan Tapi Kekuatan
Muhammad Syafrudin (tengah)/Humas MPR
rmol news logo . Anggota MPR RI dari Fraksi PAN, Muhammad Syafrudin berkumpul dengan rasusan warga untuk sambung rasa sekaligus melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Desa Kampasi Meci, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Rabu lalu (17/10).

Dua ratus warga ditambah dengan Kepala Desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, pada 17 Oktober 2018, berkumpul di Desa Kampasi Meci, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Mereka berkumpul untuk sambung rasa dengan wakil mereka yang duduk di MPR, yakni Muhammad Syafrudin anggota Fraksi PAN.

Dalam pertemuan, banyak hal yang dilakukan oleh Syafrudin, selain menyerap aspirasi masyarakat, dirinya juga melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Syafrudin mengatakan, tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini beragam. Berapa waktu lalu, bangsa ini dihadapkan dengan bencana yang terjadi di NTB, Sulawesi Selatan dan daerah lain. Disampaikan kepada masyarakat dan aparat desa, dirinya telah melakukan kepedulian terhadap korban bencana.

"Di samping kehidupan berbangsa dan bernegara, kehidupan sosial kita juga banyak masalah," ujarnya dalam keterangan resmi MPR, Jumat (19/10).

Untuk mengatasi tantangan kebangsaan, Syafruddin diberi amanah oleh MPR untuk turun di daerah pemilihan melakukan Sosialisasi Empat Pilar.

"Jangan sampai orang di kampung tidak mengerti Pancasila," ucapnya.

Dengan langkah yang dilakukan, dirinya berharap masyarakat di NTB paham terhadap nilai-nilai kebangsaan sehingga ketika ada permasalahan sosial di masyarakat dapat diselesaikan dengan cara musyawarah bukan dengan cara kekerasan.

Syafrudin mengingatkan kembali pada nilai-nilai Pancasila dan pentingnya generasi muda memahami tata nilai kebangsaan, sehingga ke depan tidak kehilangan semangat perjuangan dan tujuan bernegara.

Wakil Sekretaris Fraksi PAN di MPR itu menegaskan, Indonesia walaupun berbeda latar budaya, suku, dan agama, namun merupakan satu kesatuan yang utuh, yang tidak menjadikan perbedaan itu sebagai pemecah belah, melainkan sebagai sebuah kekuatan persatuan.

Untuk itu dirinya berharap agar berbagai informasi yang membuat terprovokasi dihindari. Diakui kadang ada informasi yang baik, kadang ada pula informasi yang buruk. Hal demikian membuat masyarakat mudah sekali terpengaruh dan terbawa dengan informasi yang ada.

"Yang paling penting dalam kehidupan masyarakat tertanam rasa cinta Tanah Air, wawasan kebangsaan, memperkuat gotong royong, dan menjaga kerukunan dalam bingkai NKRI," demikian Syafrudin. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA