Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sukseskan Swasembada Bawang Putih, Kementan Lirik Potensi Lahan Ciwidey

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 24 Juni 2018, 03:04 WIB
rmol news logo Ciwidey merupakan salah satu penghasil dan pemasok bawang putih di wilayah Jabodetabek. Sejak 1979, Ciwidey sudah dikenal sebagai penghasil bawang putih khususnya bawang putih muda.

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, semangat petani bawang putih semakin tinggi mengingat permintaan pasokan dan harga sesuai dengan harapan.  

Kepala Seksi Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Fely Fitriani mengatakan, potensi pengembangan bawang putih di Kabupaten Bandung mencapai 10.000 hektare yang meliputi Kecamatan Pasir Jambu dan Ciwidey sekitar 5.000 hektare, Kecamatan Cimenyan hektare, dan Kecamatan Pengalengan 2.000 hektare.

"Kami siap menyukseskan swasembada bawang putih 2021 sesuai amanah dan perintah dari Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman," kata Fely di Bandung, Sabtu (23/6).

Dia menjelaskan, saat ini luas tanam bawang putih eksisting mencapai 30 hektare di Ciwidey dengan varieteas yang ditanam meliputi Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Tawanmangu Baru dan Sangga Sembalun. Produktivitas rata-rata mencapai 12 hingga 15 ton per hektare. Harga panen basah mencapai Rp 13 ribu per kilogram. Untuk panen muda harganya lebih tinggi yaitu Rp 20 ribu per hektare.

"Alasanya karena selama ini pemasok bawang putih muda sebagian besar dipasok dari Ciwidey Kabupaten Bandung, sedangkan harga benih kami jual Rp 60 ribu,' ujar Fely.

Terpisah, Ketua Kelompok Sauyunan Desa Marga Mekar Kecamatan Pengalengan Juhara menambahkan, sentra bawang putih di wilayahnya telah mengembangkan manajemen tanam. Minimal petani harus menanam dan panen dua hektare per hari. Tujuannya agar pasokan ke Jabodetabek tidak terganggu.

"Wilayah kami tidak mengenal off season karena air tersedia sepanjang tahun. Kekurangan pasokan biasanya kami mengambil dari tegal. Permintaan pasokan selama ini dari Jakarta Bandung dan Bogor. Permintaan kebutuhan setiap hari 400 hingga 600 atau 3,6 ton per minggu dengan harga Rp 15 ribu per kilogram," paparnya.

Untuk diketahui, bawang putih yang ditanam pada Oktober-November di Ciwidey dan sentra lainnya diperuntukkan untuk kebutuhan Imlek di bulan Januari sampai pertengahan Februari dengan rata rata permintaan 5.000-7.000 kilogram per hari dengan harga Rp 17-25 ribu per kilogram.

Kasubdit Bawang dan Sayuran Umbi Ditjen Hortikultura Kementan Agung Sunusi menambahkan bahwa Kabupaten Bandung sangat potensial untuk pengembangan bawang putih sekaligus jadi wilayah penyangga nasional setelah Sembalun Lotim, Temanggung dan Magelang. Selama dua tahun terakhir, alokasi APBN untuk mendukung bantuan benih, pupuk organik, pupuk kimia, alsintan berupa kultivator dan pompa air serta bahan pengendali OPT ramah lingkungan.

"APBN hanya sebagai stimulan sehingga partisipasi dan swadaya petani menjadi salah kunci keberhasilan pengembangan bawang Putih nasional," jelasnya.

Di samping itu, lanjut Agung, mengingat potensi pengembangan bawang putih di Kabupaten Bandung cukup besar karena bisa ditanam hingga 10.000 hektare, ke depannya wilayah itu akan dijadikan sebagai mitra pengembangan wajib tanam dengan importir. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA