Contoh penggunaannya di dalam Al-Qur'an sebagai berikut: Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridÂnya: "Bawalah kemari makanan kita; sesungÂguhnya kita telah merasa letih karena perÂjalanan kita ini". Q.S. al-Kahfi/18:62). Dalam ayat lain dikatakan: "Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberaÂpa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka." Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu". Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan AlÂlah mengetahui bahwa sesungguhnya merÂeka benar-benar orang-orang yang berdusta. (Q.S. al-Taubah/9:42).
Dalam ayat lain juga dikatakan: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permuÂlaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berÂpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaÂki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu menÂcukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S. al-Baqarah/2:185).
Al-Safar di Indonesia lebih sering digunakan untuk perjalanan spiritual seperti perjalanan ke taÂnah suci Mekkah. Kita kenal istilah doa selamatan bepergian (
walimah al-safar) ke Tanah Suci. KaÂdang-kadang calon jamaah haji atau umrah menÂgundang sanak keluarga dan sahabat untuk hadir dalam pesta kecil dan terkadang besar untuk berÂdoa berjamaah agar selamat di perjalanan, selaÂmat keluarga yang ditinggal, dan seluruh perjalanÂan ibadah berhasil diselesaikan dengan baik.
Di dalam kumpulan doa sehari-hari selalu ada di antaranya doa perjalanan (
al-du'a al-al-safar). Di penerbangan maskapai Indonesia dan Timur Tengah umumnya diselipkan di deÂpan kursi doa-doa tersebut. Doa-doa itu meÂmang dituntunkan oleh Nabi Muhammad Saw. Doa safar sangat popular di seluruh dunia IsÂlam. Sesungguhnya doa itu bukan hanya yang bertujuan ke tanah suci tetapi ke manapun kita akan pergi. Doa itu diharapkan menuntun kita agar tujuan perjalanan kita sukses dan terhinÂdar dari berbagai hambatan dan musibah.
Perjalanan spirituial dalam bentuk al-safar masih lebih bersifat perjalanan horizontal dan penekanannya lebih kepada perjalan fisik sebaÂgaimana dicontohkan di dalam ayat-ayat terseÂbut di atas. Meskipun demikian, jika al-safar ini dilakukan dengan niat yang tulus, untuk memoÂhon dan mencari ridha Allah Swt maka al-safar juga bisa memiliki dimensi spiritual. Semau perÂbuatan yang dilakukan dengan baik, demi karÂena Allah Swt, maka niscaya akan menjadi ibaÂdah bagi yang bersangkutan.