Setelah mendalami keteranÂgan dari para tersangka, sepÂerti apa sih kebenaran dari isu kebangkitan PKI dan peÂnyerangan ulama?Isu ini memang diviralkan di media sosial oleh kelomÂpok penyebar hoaks sepanjang Februari 2018. Isu penyebar hoaks tersebut termasuk Muslim Cyber Army yang termasuk juga tim Saracen. Dari 45 isu penyÂerangan ulama hanya ada tiga kejadian. Namun dari semuanya menunjukkan grafik peningkaÂtan di medsos, mulai tanggal 2 Februari isu penganiayaan terhadap ulama itu terus digulirÂkan, diviralkan, sampai dengan tanggal 27 Februari. Setelah itu kemudian grafiknya menurun.
Jadi kasus kekerasan terÂhadap ulama sebenarnya itu hanya hoaks saja atau bagaimana?Seperti saya katakan tadi, isu ini memang terus disebarkan, bahkan kami hitung hampir selama sebulan. Dari banyaknya isu yang disebarkan, hanya tiga peristiwa penyerangan ulama yang benar-benar terjadi.
Jadi kedua isu ini dengan sengaja diviralkan?Dari penyelidikan kami meneÂmukan isu itu sengaja disebarkan oleh kelompok tertentu di dunia maya. Hasil penyelidikannya isu itu sengaja disebar di tiga kota, dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Ini menunjukkan pembentukan opini isu, penÂganiayaan, dan penyerangan ulama dilakukan oleh kelompok tertentu di dunia maya atau di internet atau di medsos. Dari seÂrangkaian peristiwa, kami kerja melakukan upaya penegakan hukum untuk mengidentifikasi pelaku baik di Surabaya, Jawa Barat, dan Banten.
Dari hasil pendalaman yang dilakukan kepolisian induk semang dari kelompok ini siapa?Dari penangkapan dan penindakan, kami melakukan analisis terakhir penganiayaan ulama, dari kluster-kluster di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten, terlihat para pelaku ini terhubung satu saÂma lain. Pelaku-pelaku lain yang tergabung dalam
Muslim Cyber Army tergabung dalam kluster X, X ini mantan Saracen.
Lantas apakah kelompok ini juga menyerang pejabat negara?Iya, kelompok ini rutin meÂnyebarkan postingan foto, video, dan berita palsu berisi penghiÂnaan, fitnah, dan pencemaran naÂma baik terhadap pemimpin dan para pejabat negara. Termasuk rutin memposting penghinaan dan pencemaran nama baik terÂhadap Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, peÂjabat pemerintah dan anggota DPR. Kelompok ini juga kerap memposting hal-hal bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) di medsos, termasuk isu provokatif tentang penyerangan terhadap ulama dan kebangkitan PKI.
Siapa dalang yang membiÂayai kelompok ini?Siapa dibalik ini semua? Kami akan terus bekerja mencari daÂlangnya. Tujuannya agar hoaks atau fitnah yang mengganggu keamanan bisa segera dihilangkan.
Kabarnya kepolisian baru saja menangkap satu orang lagi. Benar begitu?Sebelumnya kami jelaskan, kami telah menangkap pelaku hate speech, SARA, dan hoaks dengan tersangka atas nama Bobby Gustiono. Kami menduÂga tersangka ini berperan sebaÂgai admin sekaligus tim snipper
Muslim Cyber Army. Dia kami tangkap di tempat persembuÂnyiannya di rumah mertuanya di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Minggu (4/3). Awalnya dia sempat mencoba melarikan diri dan berupaya menghilangkan barang bukti. Kami juga menyita barang bukti berupa dua buah handphone yang menyimpan jejak digital sejumlah ujaran kebencian. Kepada kami dia mengaku sengaja menyebarkan konten-konten terlarang tersebut.
Bisa dijelaskan tugas admin dan snipper dalam tim ini?Admin itu bertugas mengelola akun-akun
Muslim Cyber Army. Sedangkan kalau snipper bertugas menyerang akun-akun yang diÂanggap lawan dengan mengirimÂkan virus yang merusak perangkat elektronik si penerima.
Bagaimana cara kerja tim ini?Tersangka memiliki dua akun Facebook dengan nama Bobby Gustiono dan Bobby Siregar yang tergabung daÂlam
The Family Team Muslim Cyber Army. Kedua akun itu dimanfaatkan tersangka untuk menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks. Untuk profile picture akun Bobby Siregar menggunaÂkan foto anak kecil. Sementara Bobby Gustiono sering memÂposting ujaran kebencian dan hoaks ke group-group Facebook yang diikutinya.
Berapa grup Facebook yang diikuti oleh tim ini?Setidaknya melalui penyelidiÂkan kami ada 50 grup.
Tugas Bobby Gustiono sendiri dalam tim ini apa sih?Bobby ini memang termasuk orang khusus di
The Family Team Muslim Cyber Army. Bahkan dia punya tiga tugas khusus. Pertama sebagai admin dari tiga grup Facebook MCA. Kedua, me-report akun-akun laÂwan agar di-suspend atau dinonÂaktifkan oleh pihak Facebook. Parahnya, tersangka mampu menonaktifkan lebih dari 300 akun Facebook setiap bulannya. Ketiga, tersangka juga memÂberikan tutorial membuat akun Facebook palsu kepada anggota groupnya. Biasanya Bobby mengambil identitas orang lain seperti e-KTP, SIM, paspor, dan lainnya melalui Google agar tidak di-suspend. ***
BERITA TERKAIT: