Berpegang Pada Empat Pilar Agar Indonesia Tetap Bersatu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 20 November 2017, 20:21 WIB
Berpegang Pada Empat Pilar Agar Indonesia Tetap Bersatu
RMOL
rmol news logo Dalam kesempatan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada masyarakat di Tanah Abang, Jakarta, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menceritakan sejarah negara adidaya yang bernama Uni Soviet.

Negara besar yang pernah ada itu akhirnya bubar setelah ada kebijakan keterbukaan yang diluncurkan Presiden Mikhail Gorbachev.

"Mereka bubar menunjukkan ideologi yang dimiliki tidak kokoh," ujar Hidayat, Senin (20/11).

Lanjutnya, apa yang dialami oleh Uni Soviet menular ke Yugoslavia.

"Di Yugoslavia ada Presiden Tito yang sangat kuat. Namun setelah Tito meninggal, negara itu bubar," tambah Hidayat.

Menurut Hidayat, pecahnya Yugoslavia menjadi beberapa negara menunjukkan ideologi yang dimiliki juga tidak kokoh. Apa yang terjadi di Uni Soviet dan Yugoslavia itu diharapkan tidak terjadi di Indonesia. Bila Yugoslavia pecah bisa jadi rakyatnya kembali ke wilayah etnis masing-masing seperti Kosovo, Montenegro, Serbia, dan Bosnia. Pun demikian yang terjadi di Uni Soviet, rakyatnya bisa kembali ke Tajikistan, Usbek, dan lainnya.

"Hal demikian tentu sulit terjadi di Indonesia sebab masyarakat kita sudah multi etnis," beber Hidayat.

Dicontohkannya, banyak provinsi di Indonesia yang penduduknya sudah multi etnis.

"Mau kembali ke mana. Jadi Indonesia beda dengan kedua negara tadi," papar Hidayat.

Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Hidayat mengajak masyarakat agar dapat melaksanakan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika agar bangsa Indonesia tetap utuh dan bersatu. [wah]  

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA