Banyak pelajaran pentÂing di dalam kisah sapi betina (al-Baqarah) yang kemudian menjadi nama surah terpanjang di dalam Al-Qur'an. DiangÂkatnya nama al-Baqarah sebagai nama surah diambil dari kisah seorang konglomerat Bani Israil yang meninggal misterius, tidak jelas siapa pembunuhnya. Masyarakat bingung siapa yang membunuh laki-laki itu. Saat ituÂlah muncul seorang tetua adat yang menginformasikan jika ingin mengetahui siapa pemÂbunuh orang kaya ini, maka diperlukan satu buntut (ekor) sapi utuk dicambukkan ke badan mayat. Hal ini atas petunjuk salah seorang toÂkoh spiritual.
Bani Israil yang terkenal sejak dulu over kriÂtis dan terkadang keras kepala mempertanyaÂkan sapi jenis apa yang dibutuhkan, apakah sapi jantan atau betina? Lalu dijawab apakah engkau akan mempermalukan kami (Bani IsÂrail) dengan menyuruh kami menyembelih sapi betina? Dijawab oleh Nabi Musa: Aku berÂlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil (Q.S.al- Baqarah/67-74).
Pertanyaan diteruskan, apa jenis kelamin sapi itu, jantan atau betina? Dijawab "sapi betÂina". Tuhan minta mereka agar melaksanakan perintah itu, tetapi masih "ngeyel" dan masih terus bertanya. Sapi betina muda atau tua? DiÂjawab tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu). Mereka terus bertanya, apa warÂna sapi betina itu: Dijawab "sapi betina yang kuning". Mereka yang bertanya lagi kuning baÂgaimana, kuning tua atau kuning muda? Di jawab: kuning tua). Mereka bertanya lagi, kunÂing tua yang bagaimana?
Dijawab: yang menyenangkan semua orang memandangnya). Kata al-nadhirin adalah benÂtuk jamak, jadi kuning di sini bukan yang hanÂya menyenangkan segolongan orang, tetapi kepada semua orang. Mereka terus bertanya, hakekat sapi itu seperti apa? Dijawab: Belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak berÂcacat, tidak ada belangnya). Over kritis Bani Israil ini diistilahkan dalam Al-Qur'an dengan: Hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.
Di tempat berbeda hidup seekor sapi yang diasuh oleh anak yatim piatu yang pernah dizalimi oleh anggota keluarganya. Pemilik sapi betina ajaib satu-satunya di dunia ini, dipeliÂhara oleh seorang anak yatim yang dizalimi dan dikucilkan oleh anggota keluarganya.
Nabi Musa pernah menjumpai anak ini dengan mengatakan jangan menjual sapi ini sebelum waktunya. Insya Allah sapi kuning emas ini akan dibeli orang dengan harÂga yang mahal. Akhirnya sapi ini disembelih, lalu ekornya digunakan untuk memukulkan orang kaya yang dibunuh oleh kemanakanÂnya sendiri karena tergila-gila dengan harta warisan pamannya.
Setelah menunjuk sipembunuhnya maka ia mati kembali. Anak terzalimi tadi mendapatkan harga sapi lebih mahal dari harta yang dimiliki saudara-sudara yang telah menzaliminya.