'Uzlah dianjurkan di dalam Islam sebaÂgaimana diisyaratkan dalam Al-Qur'an: "Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo'a kepada Tuhanku, mudah-mudaÂhan aku tidak akan kecewa dengan berdo'a kepada Tuhanku". Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahÂkan kepadanya Ishaq, dan Ya'qub. Dan masÂing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. (QS. Maryam/19: 48-9).
'Uzlah ada dua macam, yaitu ‘uzlah ‘awam, yaitu memisahkan diri dari keramaian manuÂsia dengan harapan agar mereka aman dan selamat dari gangguan kejahatan dirinya, dan bukan untuk keselamatan dirinya dari gangÂguan mereka. 'Uzlah model pertama ini (yakÂni memisahkan diri dari keramaian agar orang lain aman dan selamat dari gangguan dirinya) adalah sifat orang-orang yang takut pada Allah, sebab dengan cara seperti ini ia memandang dirinya lebih rendah dan kecil dari orang lain. Sedangkan 'uzlah model kedua, yakni memiÂsahkan diri dari keramaian agar dirinya aman dan selamat dari gangguan orang lain, adalah sifat yang negatif, sebab dengan cara seperti ini berarti ia sombong, merasa harga dirinya lebih mulia di antara sesama makhluk. Iblis sombong karena ia mengatakan, aku lebih mulia dari Adam. Model 'uzlah pertama inilah yang sebetÂulnya disyaratkan oleh Nabi SAW. dalam hadis: "Menghindarkan manusia dari tindakan kejahaÂtannya". Seorang biarawan (rahib) pernah ditÂanya: "Anda seorang biarawan?" Ia menjawab: "Bukan". Tapi, aku hanyalah penjaga anjing yang suka menggigit dan menyakiti sesama makhluk. Itulah jiwaku, aku menghindarkan diri dari sesama makhluk agar mereka aman dan selamat. Seorang laki-laki lewat di hadapan seÂorang saleh, lalu orang saleh itu bergegas meÂnarik dan merapatkan pakaiannya supaya tidak tersentuh orang yang lewat itu. Orang itu berÂtanya: "Mengapa Anda menarik pakaian Anda menghindari aku, padahal pakaianku bukanÂlah najis?" Orang saleh itu menjawab: "Dugaan Anda keliru, justru pakaianku ini kotor sehingga aku menariknya agar tidak mengotori Anda."
'Uzlah social sesungguhnya mirip dengan apa yang disebut dengan 'uzlah khawash oleh kalangan sufi, yaitu memisahkan sifat-sifat keÂmanusiaan menuju kepada sifat-sifat kemalaiÂkatan. Tanpa harus menjauhkan diri dengan orang lain atau menyembunyikan diri dari keraÂmaian dan hiruk pikuk dunia, tetapi jiwa tetap bersih, pikiran tetap jerni, kalbu tetap istiqamah dan khusuyuk, dan keluarga tetap utuh. Namun segala keputusan yang diambil mencerminkan kematangan spiritual. Ia dengan penuh keyakiÂnan tangguh mempertahankan prinsipnya tanÂpa bergeming sedikitpun pengaruh glamor dan daya tarik dunia. ***