Bagaimana Anda menangÂgapi dugaan kasus suap yang menjerat kedua anak buah Anda? Itu merupakan penegakan hukum ya. Dan menurut saya penegakan hukum tidak boleh dikomentari, itu wilayah dari aparat penegak hukum dalam hal ini KPK.
Silakan KPK bekerja, kami punya kepercayaan mereka profesional, seperti kami diaudit profesional. Kami percaya KPK profesional, kami taat hukum, kami taati proses hukum.
Terkait posisi mereka di BPK bagaimana?Mereka akan dibebastugaskan dari jabatannya. Sebab, yang bersangkutan harus berkonÂsentrasi dengan kasus yang dihadapinya. Kegiatan kami kan cukup banyak, jadi sudah pasti nanti akan kami persilakan untuk berkonsentrasi.
Dampak negatif dari kasus ini praktis bisa mengancam integritas BPK sebagai audiÂtor negara?Kami sangat menyesalkan kalau ada orang yang mendÂegradasi opini (WTP). Itu sama dengan mendelegitimasi Presiden dan upaya-upayanya menjadiÂkan negara ini lebih akuntaÂbel. Padahal pemerintah telah menunjukkan upaya yang signifiÂkan, untuk memperbaiki laporan keuangan supaya lebih akuntabel lho. Untuk pertama kalinya daÂlam 12 tahun suspend dan beberÂapa masalah signifikan berhasil diatas. Masyarakat tidak perlu khawatir. Kami yakin seluruh opini yang diberikan baik kepada kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah, khususnya laporan keuangan pemerintah pusat sudah benar. Termasuk opini WTP yang diberikan keÂpada Kemendes PDTT.
Atas dasar apa Anda begitu yakin?Itu karena proses audit meÂlewati sistem ketat, mulai dari tahap perencanaan, pengumpuÂlan bukti, pengujian, klarifikasi, diskusi sampai dengan proses penyusunan action plan. Sampai dengan saat ini kami punya keyakinan seluruh opini yang diberikan sudah melewati sistem tersebut, dan sistem tersebut teruji, jadi kalau kami menyamÂpaikan opini pada saat ini WTP itu betul-betul WTP.
Tapi kan auditor juga bagian dari sistem, dan bisa sangat menentukan hasilnya?Betul, auditor merupakan bagian dari sistem tersebut, dan sebagai manusia kemungkinan melakukan hal yang menyÂimpang itu bahkan semuanya mungkin. Tapi yakin karena meskipun ada oknum yang berÂmain, hasilnya tidak akan semuÂdah itu dipengaruhi.
Kenapa bisa begitu?Karena pemeriksaan di BPK adalah sistem yang sangat terÂstruktur dan terlembaga. Proses pemeriksaan di BPK adalah bagian sistem bukan perorangan. Pihak yang terlibat di dalam audit itu cukup banyak, mulai dari anggota tim junior, senior, pengendali teknis, penjamin mutu, hingga pimpinan BPK. Itu menjadi prosedur yang begitu panjang, di mana di dalamnya ada quality insurrance, dan qualÂity control untuk sampai dengan konsep laporan hasil pemerikÂsaan yang di dalamnya ada opini. Di dalam laporan itu, terdapat buku opini, buku kepatuhan dan buku efektivitas. Jadi sebetulnya pemeriksaan di BPK sudah sanÂgat ketat, termasuk pengawasan terhadap auditor. Dan untuk mendapat opini yang baik, bukan sesuatu yang mudah.
Tapi faktanya tetap saja bobol, bagaimana itu?Oleh karena itu kami suÂdah siapkan katup pengaman yang lain, yaitu Majelis Dewan Kehormatan dan Kode Etik. Majelis ini dibuat agar masyarakat, entitas atau siapa pun bisa menyampaikan lapoÂrannya kepada BPK. Sistem ini juga tidak bergantung kepada figur satu jabatan. Apakah itu tortama (auditor utama), kepala sub auditorat, bahkan anggota BPK, sampai sidang badan, jadi begitu banyak yang terlibat dan tahapnya panjang.
Dengan adanya kasus ini, apakah akan ada audit ulang di Kemendes PDT?Enggak ada audit ulang, karena saya katakan tadi audit di BPK itu sistem, jadi tidak berÂgantung dengan seorang torÂtama, tidak bergantung dengan kepala auditorat bahkan tidak bergantung dengan pimpinan BPKseperti saya. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.