WAWANCARA

KH Yusuf Mansur: Semua Yang Terjadi Atas Bangsa Kita Ambil Positifnya, Semua Ada Positifnya

Senin, 06 Februari 2017, 09:17 WIB
KH Yusuf Mansur: Semua Yang Terjadi Atas Bangsa Kita Ambil Positifnya, Semua Ada Positifnya
KH Yusuf Mansur/Net
rmol news logo Pemilik nama lahir Jam'an Nurkhatib Mansur ini angkat bicara soal keadaan Indonesia saat ini. Menurut dia, meski situasi Tanah Air saat ini me­manas, namun dia meyakini, semua permasalahan yang dia­lami Bangsa ini hanya untuk memperkuat Indonesia. Dia mengingatkan masyarakat agar banyak-banyak berbaik sangka kepada orang lain, sehingga dapat mengembalikan keadaan menjadi baik kembali. Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan KH Yusuf Mansur terkait kondisi negeri saat ini;

Bagaimana anda melihat keadaan Bangsa Indonesia saat ini?
Widih, berat bener ini. Ya bangsa ini kan memang lagi belajar, belajar yang paling bagus memang ada pelajaran, kitanya aja yang harus baik sangka, positif.

Termasuk dengan kegadu­han yang sering terjadi?
Bangsa yang besar itu kan bangsa yang banyak ujiannya, banyak cobaannya. Kayak orang saja, kalau tidak ada kegiatan, badannya lemah, otaknya lemah. Tapi begitu dipakai jalan, di­pakai fitnes, dipakai nge-gym malah kuat kan. Orang biasa tanpa masalah biasa saja. Tapi begitu dia dikasih masalah, dia menjadi tangguh.

Kenapa situasi seperti seka­rang ini dapat terjadi?
Bisa jadi ini memang ke­hendak Yang Di Atas. Untuk memperkuat bangsa ini di ke­mudian hari. Jangan dibawa baper (bawa perasaan, red) juga kita. Kita harus melihatnya yang positifnya saja, nanti kan juga pada merasa. Yang tadi musuhan jadi berteman deh.

Apa ini terkait dengan kasus penistaan agama?
Kalau saya sih inginnya positif saja ya. Pertama, ini menjadi pelajaran, buat saya pribadi pembelajaran.

Pelajaran seperti apa?
Pelajaran untuk hati-hati, bertutur, bersikap hati-hati, pem­belajaran untuk saya pribadi, bu­kan untuk orang lain. Akhirnya kan jadi positif.

Terus apa yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat menyikapi masalah-masalah ini?

Semua yang kita dengar itu juga menjadi positif, saat ada orang salah bagaimana sikap kita. Ketika ada orang benar, bagaimana juga sikap kita.

Terkait adanya dugaan penghinaan terhadap KH Ma'ruf Amin yang dilakukan cagub petahana DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, bagaimana Anda me­mandang hal tersebut?
Tetap positif saja.

Positif seperti apa?
Kan orang tadinya nggak se­muanya kenal KH Ma'ruf Amin, terus sekarang kenal. Pokoknya kita harus mencari yang positif­nya saja untuk masalah-masalah yang ada di negeri ini. Misalnya seperti ada seorang pelacur, apakah ada positifnya? Dia memang seorang pelacur, tapi apa seorang pelacur tidak ada kebaikannya? Begitu saja melihatnya.

Lalu apa pesan anda untuk masyarakat?

Jangan lupa bos. Banyak orang berjodoh itu awalnya benci. Dulunya musuhan waktu zaman SMA, ketika kuliah ternyata nikahnya sama dia.

Banyak itu. Bapak ibunya ribut, anaknya malah besanan. Makanya, cinta jangan kelewat cinta, benci jangan kelewat benci. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA