WAWANCARA

Soni Sumarsono: Memang Di Pelabuhan Itu Ada 2 Jenis Kapal Yang Beroperasi, Bersertifikat Dan Tidak...

Rabu, 04 Januari 2017, 09:08 WIB
Soni Sumarsono:  Memang Di Pelabuhan Itu Ada 2 Jenis Kapal Yang Beroperasi, Bersertifikat Dan Tidak...
Soni Sumarsono/Net
rmol news logo Pengganti Gubernur Ahok ini melempar tanggung jawab perkara kecelakaan kapal Zahro Expres ke Kementerian Perhubungan. Dia bilang, tanggung jawab pengelolaan pelabuhan ada di tangan Kementerian Perhubungan. "Jadi itu bukan urusan Pemerintah Provinsi, itu undang-undangnya," kata Soni Sumarsono. Berikut wawancara selengkapnya;

Kalau musibah KM Zahro menjadi tanggung jawab Kemenhub, lalu tugas Pemprov DKI Jakarta apa?
Tugas kami saat ini adalah fokus kepada penanganan kor­ban. Baik korban yang menin­ggal, asuransi harus dibayar. Korban tadi asuransinya juga bisa kita bantu, sekaligus san­tunannya, perawatan gratis itu tugas kami. Dan memperjelas 23 orang yang jadi korban. Lalu terkait masalah hak asuransi dari Jasa Raharja yang tertera di tiket keberangkatan, masih kami investigasi.

Termasuk kepada penump­ang yang tiketnya tak dileng­kapi dengan asuransi?
Iya. Pokoknya, semua korban akan mendapat santunan. Mau yang KTP DKI atau bukan tetap kami usahakan menerima bantu­an. Besarannya saya belum tahu pasti. Tapi untuk asuransinya sepertinya tidak dapat.

Itu bagaimana bisa sampai ada penumpang yang beli tiket, tapi tidak disertai asuransi?
Saya juga kurang tahu kenapa bisa begitu. Masalah itu juga akan kami investigasi.

Jangan â€" jangan kapal terse­but tidak resmi?
Resmi kok. Memang pada dasarnya di pelabuhan itu ada dua jenis kapal yang beroperasi, yaitu bersertifikat dan tidak ber­sertifikat. Total kapal penump­ang yang bersertifikat sebanyak 44 buah. Sertifikat diberikan oleh Dinas Perhubungan. Tapi yang tidak bersertifikat tidak boleh bersandar dan mengangkut pen­umpang. Sehingga hampir di­pastikan seluruh pelayaran Pulau Seribu nggak perlu khawatir publik, semua bersertifikat.

Dalam banyak kasus, kecelakaan seperti ini terjadi karena sebetulnya kondisi kapalnya sudah tidak laik. Jangan-jangan KM Zahro ini tidak laik?

Kapal itu bisa dibilang bagus. Bukan kapal kayu yang biasa dan bobrok begitu. Kapal itu juga produksi 2013. Kapal Zahro Express ini kondisinya justru lebih baik daripada kapal-kapal yang lainnya. Jadi kondisinya kemungkinan bagus.

Menurut keterangan sementa­ra dari para penumpang, mereka memilih Zahro karena kondisin­ya kelihatan lebih baik daripada yang lainnya. Kalau kelihatan sudah tidak laik, tentu mereka enggak akan pilih itu.

Dugaan awalnya kapal ter­bakar akibat korsleting. Itu kan artinya kapalnya memang bermasalah?
Itu kan baru dugaan, belum pasti. Pak Menhub juga su­dah bilang, kalau penyebabnya masih perlu didalami. Tidak bisa hanya berdasarkan perkiraan. Doakan saja mudah-mudahan bisa segera diketahui penyebab kebakaran itu apa, apakah kon­sleting atau apa. Dan semoga didapat penyebab kematian dan identitas korban.

Kabarnya penumpang di kapal itu melebihi kapasitas. Apa betul?
Dari beberapa korban selamat yang saya temui, di dalam kapal itu katanya masih lapang. Masih ada yang bisa berlari-lari. Jadi kalau overcapacity itu sepertinya tidak. Kemarin Kemenhub juga sudah jelaskan itu.

Kabarnya dalam kapal tidak ada life jacket atau jaket pelampung. Apa betul?

Berdasarkan informasi yang diterima Pemprov DKI, jumlah jaket pelampung yang dise­diakan oleh pengelola kapal tersebut ternyata hanya 100 buah. Akibatnya, tidak semua penumpang yang kebagian jaket pelampung saat mer­eka berusaha menyelamatkan diri dari insiden tersebut. Saya tidak tahu apakah kesalahan (kekurangan pelampung) ini disengaja atau tidak. Tapi yang jelas, masalah ini masih sedang kami selidiki.

Untuk mencegah terulang­nya peristiwa serupa, apa yang akan Pemprov DKI Jakarta lakukan?
Tadi Pak Menteri Perhubungan juga bicara kepada saya. Kami sepakat akan duduk bersama un­tuk melakukan evaluasi bersama, dan kemungkinan pembenahan-pembenahan manajemen tetap akan dilakukan. Di samping memberikan punishment terh­adap aparat-aparat yang salah di lapangan, dan sudah dilakukan sebagian.

Dengan adanya kejadian ini, apakah kegiatan wisata ke kepulauan seribu akan dihen­tikan sementara?
Tidak, wisata ke Pulau Seribu berjalan seperti biasa. Kami yakin hal itu. Evakuasi korban tak akan terganggu. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA