WAWANCARA

Andi Gani Nena Wea: Dua Tahun Kepemimpinan Pak Jokowi, Kami Memilih Untuk Tidak Demonstrasi

Kamis, 13 Oktober 2016, 08:00 WIB
Andi Gani Nena Wea: Dua Tahun Kepemimpinan Pak Jokowi, Kami Memilih Untuk Tidak Demonstrasi
Andi Gani Nena Wea/Net
rmol news logo Sejumlah elemen buruh kembali berbeda dalam me­nyikapi 2 tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada yang menyambutnya dengan menggelar aksi unjuk rasa karena merasa tidak puas atas kinerja bekas Gubernur DKIJakarta selama hampir 2 tahun ini berkuasa di Indonesia.
 
"Kalau kami menyambut dua tahun kepemimpinan Pak Jokowi akan menggelar kerja bakti sosial secara serentak di 22 provinsi," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Andi menegaskan, organisasi buruh yang dipimpinnya beserta elemen buruh lainnya memilih untuk melakukan halpositif yang langsung bermanfaat untuk masyarakat. Kegiatan itu dige­larnya, kata Andi, sebagai bentuk kepuasan dan dukungan buruh terhadap kepimpinan Jokowi selama hampir 2 tahun ini.

Apa yang membuat kalanganburuh puas dengan kinerja Jokowi? Berikut wawancara selengkapnya dengan Andi Gani Nena Wea;

Jadi, elemen buruh yang anda pimpin ini puas terhadap dua tahun kinerja Jokowi?
Presiden Jokowi baru memerintah dua tahun dan pasti siapapun pemerintahannya setiap mengeluarkan kebijakan pasti ada yang pro dan juga tentu ada yang kontra.

Buat kami itu hal biasa da­lam demokrasi. Namun jujur kami akui, selama dua tahun memimpin sudah banyak ter­obosan dan perhatian presi­den terhadap nasib para buruh yang jumlahnya sangat besar di Indonesia.

Kenyataannya selama dua tahun ini banyak aliansi buruh yang melakukan unjuk rasa dan mengkritik kebijakan pemerintah?

Indonesia adalah negara demokrasi sehingga kalau ada ele­men buruh yang bersuara keras tentu sesuatu yang biasa. Karena seperti yang saya sampaikan sebelumnya, setiap kebijakan tidak mungkin bisa menyenang­kan semua pihak dan tentu ada pro dan kontra. Saya sendiri masih juga sering memimpin langsung gerakan buruh baik di jalanan ataupun forum diskusi untuk menyuarakan keinginan buruh dan aspirasinya

Berarti anda tetap kritis dong terhadap sepak terjang pemerintah saat ini?

Saya tetap memberikan masu­kan-masukan kepada presiden soal ketenagakerjaan. Dan kalau ada kebijakan yang saya anggap akan menimbulkan permasala­han tentu saya bisa menyampai­kan langsung kepada Presiden Jokowi

Isu penting apa yang biasa anda bahas dengan pemerintah?
Kami dan Menaker terus berkomunikasi soal kebijakan ketenagakerjaan seperti upah, masalah tenaga kontrak hingga masalah buruh migran. Saya dan Pak Menaker Hanif Dakhiri sudah lama bersahabat sehingga kami bisa saling terbuka.

Lantas apa yang membuat anda puas atas kinerja pe­merintah?

Banyak. Salah satunya yang sangat buruh butuhkan yakni hunian tempat tinggal. Ada pro­gram Nawacita Presiden Jokowi yaitu pembangunan ratusan ribu rumah murah dan terjangkau untuk rakyat kecil khususnya buruh. Kenapa itu membantu, sebab buruh yang berpenghasi­lan rendah punya kesempatan untuk memiliki hunian dan biaya yang sesuai dengan penghasilan kami. Misalnya yang kami tahu DP (uang muka) hanya 1 persen dan bunga 5 persen.

Kebijakan ini tentunya mem­bantu buruh dan rakyat berpeng­hasilan rendah agar bisa memi­liki rumah tinggal yang layak. Bagi kami, Presiden Jokowi sangat perhatian terhadap kes­ejahteraan rakyat.

Apa karena itu aliansi buruh yang anda pimpin menyikapi dua tahun kepemimpinan Jokowi dengan cara yang berbeda?

Bisa dibilang begitu. Intinya kami akan menggelar kerja bakti sosial serentak di 22 provinsi yang merupakan basis kekuatan buruh. Selain itu, kami juga akan melakukan donor darah, bersih bersih pasar, bersih ber­sih di pusat kota dan pinggiran kota serta pengobatan untuk masyarakat tidak mampu.

Apakah ini kegiatan yang pertama?

Tidak. Saat bencana alam di Garut kemarin, kami atas nama Relawan Buruh yang berasal dari berbagai aliansi terjun langsung ke lokasi bencana. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA