Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakde Karwo: Jatim Paling Siap Jadi Destinasi Unggulan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 15 April 2016, 16:55 WIB
Pakde Karwo: Jatim Paling Siap Jadi Destinasi Unggulan
menpar-gubernur jatim
rmol news logo Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan catatan kritis terkait program percepatan 10 destinasi prioritas yang digagas Pemerintah Pusat. Dalam diskusi "Ruang Ide" di Ruang Semanggi, Gedung Graha Pena lantai 5 Jawa Pos Surabaya kemarin tersebut, dia menyentil Menpar Arief Yahya yang menggawangi proyek tersebut.

Pernyataan-pernyataan yang ia sampaikan kontras dan bertolak belakang dengan presentasi Arief Yahya yang disampaikan sebelumnya, yang sangat optimistik. Selain keduanya, juga hadir pembicara lainnya adalah Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi dan Djarwo Sujanto, Dirut Pelindo III Surabaya.

Misalnya, Soekarwo mengatakan, kalau hendak menyasar 20 juta wisman di 2019, tidak bisa hanya mengandalkan 10 top destinasi prioritas itu. Selain keugggulan nature atau alam dan budaya, ada syarat yang lebih mendesak, lebih penting, lebih menentukan.

"Yakni pengalaman, semangat dan antusiasme daerahnya. Jangan menyuruh orang buta huruf untuk membaca! Sudah pasti gagal! Pasti tidak bisa," kata Pakde Karwo, sapaannya.

Pasalnya, dari 10 kantong destinasi baru, tidak semua punya spirit yang ngotot untuk mengejar target wisman. Banyak yang belum berpengalaman. Karena itu lebih baik digenjot yang sudah pasti-pasti, seperti great Bali, Jakarta, Batam.

"Nomor 4-nya Jawa Timur. Kalau mengandalkan destinasi baru untuk menarik, tapi sumber daya manusia dan infrastruktur, itu tidak mungkin. Bagaimana mengajari buta huruf membaca? Mending digerojok program ke Jawa Timur yang sudah jelas-jelas berpengalaman!" ungkapnya dengan dialek Suboyoan yang disambut tawa peserta diskusi dari pelaku bisnis travel pariwisata tersebut.

Kedua, dia menambahkan, 10 top destinasi itu juga tidak dijamin sukses. Sontak, pernyataannya mengundang perhatian. "Secara teoritis, ini sudah tidak masuk! Jangan memulai dari nol, harus berawal dari akhir. Jawa Timur sudahlah, bisa diadu, paling siap diantara yang lain," katanya, lagi-lagi mendapat tepuk tangan audience.

Tak hanya hadirin, Menpar juga benar-benar tidak bisa menahan ngakak. Apalagi, kalimat "berawal dari akhir" itu adalah magic word yang biasa disampaikan Arief Yahya di berbagai forum saat menginspirasi start up company.  

Masih ada satu lagi, ungkapan Pakde Karwo yang membuat Menpar tak kuat menahan tawa. "Kalau orang Bali, paling terhina kalau setelah meninggal tidak boleh dimakamkan di kampung halamannya! Ditolak adat, tidak diizinkan Banjar. Jangan sampai itu terjadi pada Orang Banyuwangi. Gara-gara tidak memikirkan kemajuan bumi asalnya," sindir Pakde Karwo.

Menpar menerima tantangan Pakde Karwo untuk mewujudkan lebih cepat target 1 juta wisman ke Jawa Timur yang direncanakan baru tercapai 2019, dikebut 2017 tahun depan. Apa yang diminta Pakde Karwo untuk membenahi 3A (akses, amenitas dan atraksi) dalam destinasi, akan diperjuangkan. "Kuncinya sama, dipromosikan di dalam dan luar negeri melalui berbagai saluran media," ungkapnya.

Dia menangkap ada keseriusan dan semangat yang kuat di beberapa kabupaten kota di Jawa Timur. "10 top destinasi pariwisata yang dipilih semua bersemangat! Tetapi yang paling antusias, paling greget, paling siap berkompetisi memang Jawa Timur! Karena itu, kami tantang, bisa secepat apa sih Jatim kalau sudah diberi kesempatan?" tantang Arief Yahya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA