Seperti diketahui, Antasari berjuang sendirian melawan tuduhan membunuh Direktur PT Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Antasari divonis penjara 18 tahun. Kini, meski masa hukumannya hampir berakhir dan tengah menjalani proses asimilasi, namun dia tetap ingin membuktikan dia bukanlah pelakunya.
"Saya tidak rela jika suatu saat nanti, anak-cucu saya beÂranggapan kakeknya seorang pembunuh," ungkapnya kepada
Rakyat Merdeka.Sesekali, raut wajahnya seperÂti ingin bertanya: di mana keadiÂlan? Boleh dikata, memang baru Antasari pimpinan KPK yang tidak diselamatkan. Sementara AS dan BW, kini sudah bisa berÂnapas lega. Begitu pula dengan kasus dugaan suap yang sempat menyeret pimpinan KPK lainÂnya, yakni; Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah. Kasus mereka juga dideponir. Kenapa Antasari tidak? Simak curhatnya berikut ini;
Bagaimana Anda menyikaÂpi deponering Jaksa Agung terhadap kasus AS dan BW?Apresiasi kepada Jaksa Agung. Karena telah menggunakan hak prerogatifnya, memÂberikan deponering kepada AS dan BW.
Apa Anda merasa diperÂlakukan tidak adil?Saya tidak merasa diperlakuÂkan tidak adil.
Masak sih...?Saya hanya bermohon saja. Saya yakin Presiden Jokowi ada hati nurani, melihat keadaan ini. Saat inilah yang tepat bagi Presiden bersikap. Bicaralah dengan nurani.
Tapi kasus Anda kan sudah diputus oleh pengadilan, apa harapan Anda pada Presiden masih relevan?Harapan saya, karena status sudah narapidana lebih tepat demi keadilan diberi grasi, karena deponering tidak tepat lagi.
Apa dasar pertimbangan yang bisa menguatkan bahwa Anda layak diberikan grasi?Grasi hak kontitusional presiÂden. Presiden bisa mencari masukan bagaimana kasus ini terjadi.
Caranya?Presiden dapat meminta penegak hukum ungkap misteri SMS, proyektil yang tidak sesuai dengan barang bukti senjata dan misteri baju korban yang lenyap.
Bagaimana jika ada yang beranggapan bahwa itu semua sudah selesai di pengadilan?Jika ada yang beranggapan semua sudah selesai karena sudah diputus pengadilan, itu hanya untuk menghindar dari tanggung jawab. Atau bisa saja peradilan yang sesat yang mengabaikan keterangan ahli forensik tentang SMS dan senÂjata/proyektil serta kesaksian Wiliardi Wizard di depan perÂsidangan.
Buat apa diungkit lagi?Sebenarnya semua itu untuk mengungkap, siapa perencana pembunuhan dan pelaku penembakan sesungguhnya.
Tapi Anda pernah bilang suÂdah ikhlas dan memaafkan?Terlepas dari itu semua, sikap saya saat ini, saya sudahmengikhlaskan menÂjalani pidana ini. Saya sudah memaafkan semua pihak yang menginginkansaya ketua KPK waktu itu dipenjarakan.
Tapi kenapa Anda masih dendam?Saya tidak dendam, karena toh saya sudah menjalani.
Kalau diungkit lagi, apa ada kemungkinan dalangnya terÂbongkar?Jika suatu saat nanti semua terbongkar, itulah keadilan Allah SWT. Allah Maha Tahu, karena Allah tidak tidur.
Kenapa nggak pasrah saja sih?Saya tidak rela jika suatu saat nanti, anak-cucu saya berangÂgapan kakeknya seorang pemÂbunuh. ***
BERITA TERKAIT: