Sejauh ini sudah berapa banÂyak dukungan Anda kantongi? Masih awal sekali, kita masih baru memulai programnya. Jadi Bismillah saja, kita mulai tingÂkatkan silaturahim kita dengan warga, khususnya warga yang selama ini belum silaturahim. Kita berharap enam bulan ke depan kita bisa lebih mendengar suara rakyat Jakarta, maunya Jakarta ini dibawa ke mana? Kita ingin mendengar aspirasi mereka seperti apa.
Beberapa waktu lalu Anda sudah bertemu dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, apa respons beliau terkait niat Anda nyagub di Jakarta? Beliau sampaikan pesan kepada saya agar meningkatkan kinerja untuk menyapa bersosialisasi kepada masyarakat Jakarta, taÂwarkan solusi buat rakyat dalam menghadapi kesulitan lahan usaÂha, sulitnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan harga-harga yang melonjak. Beliau mengatakan coba pikirkan solusinya.
Baru-baru ini Anda juga menggelar pertemuan tertutup dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil. Apakah perÂtemuan itu dalam rangka memÂbicarakan Pilkada Jakarta? Ya
Alhamduillah pertemuanÂnya berlangsung guyub, cair, banÂyak bicara soal pasar karena saya passionnya di pasar tradisional karena saya menjadi pimpinan di asosiasi pedagang pasar. Kita banyak bicara soal bagaimana merevitalisasi pasar. Nggak banÂyak sih bicara soal DKI. Dan saya juga baca di media saat ini beliau sedang mempertimbangÂkan (untuk maju atau tidaknya di Pilkada DKI Jakarta). Hingga kini saya masih komunikasi terus dengan beliau. Beliau memantaui terus situasi terkini (Pilkada DKI). Sepertinya beliau akan mengambil keputusan yang lebih cepat dari yang diperkiraÂkan. Tentunya saya menghargai dan mengapresiasi (keputusan Ridwan Kamil) karena dari calon-calon yang ada hanya beliau yang paling popular.
Dari pertemuan itu apakah ada sinyal dari Ridwan Kamil untuk bersedia maju? Belum sih, dia cuma bilang ya nanti kita coba cari informasi lebih lanjut dan dia mau bicara terlebih dulu dengan penasehat-penasehatnya, belum ada pemÂbicaraan yang definitif.
Jika Ridwan Kamil maju, apakah Anda bersedia jadi cawagubnya?Politik itu dinamis dan saya akan ikuti dinamika ini. Saya tidak ingin berandai-andai. Saya sudah memutuskan untuk melangkah, jadi nanti hasilnya bagaimana itu tergantung ikhtiar kita. Niat kita murni, tulus, ikhlas, Insya Allah Allah akan memberikan jalan.
Selain dengan Gerindra, partai mana saja yang sudah Anda lobi? Kami juga kemarin sudah berÂbicara dengan Pak Sekjen Partai Demokrat Pak Hinca Panjaitan, terus dengan teman-teman dari Golkar, PAN dan dari PDIPdenÂgan Pak Boy Sadikin juga sudah ketemu dan dari PKS juga sudah ketemu. Kami ingin menjalin silaturahmilah dengan semuanya. Karena kan tak kenal, maka tak sayang, jadi kita harus terus silaturahim.
Sebenarnya kelebihan apa yang ingin Anda 'jual' untuk menyaingi bakal cagub incumÂbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)? Saya sih melihat mungkin denÂgan
track record saya dalam menciptakan lapangan kerja dan kemampuan saya untuk menawarÂkan sistem perekonomian yang bisa meningkatkan kesejahteraan, pendekatan bisnis saya agar harga-harga itu tidak bergejolak dan melambung tinggi itu yang sementara saya tawarkan.
Memangnya sejauh ini prestaÂsi Ahok dalam hal itu kurang? Kemarin waktu saya sosialisasi di bawah tanggapan dari rakyat itu mengatakan bahwa pemerintah sejauh ini belum konsern dalam menuntaskan gelombang PHK dan kesulitan hidup yang dihadapi masyarakat khususnya kelas meÂnengah ke bawah. Dan itulah yang akan menjadi perhatian saya.
Di antara bakal cagub DKI yang ada, siapa menurut Anda yang paling berat selain Ahok? Saya melihat setiap calon ada kelebihan dan punya niat baik. Pak Yusril misalnya, saya melihat dia tokoh nasional yang mumpuni, Jakarta butuh sosok fenomenal seperti dia. Saya juga melihat Pak Ridwan Kamil, Pak Adhyaksa Daud nama-nama itu semua mumpuni. ***
BERITA TERKAIT: