Tepat pada ulang tahun KPK yang ke- 12 tanggal 29 Desember 2015, gedung baru itu akan diresmikan. Letak gedung baru ini, hanya beberapa langkah dari gedung lama KPK di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Gedung baru setinggi 16 lantai itu megah. Cat merah dan putih menghiasi bangunan senilai Rp 215 miliar tersebut. Di atas lahan seluas 8.381 meter persegi ini, berdiri kokoh bangunan dengan luas total 35.300 meter persegi. Gedung tersebut mamÂpu menampung 800 pegawai dan 280 kendaraan yang akan ditempatkan di dua basement.
Rumah tahanannya mampu menampung 50 tersangka atau terdakwa kasus korupsi, yang terdiri dari 40 pria dan sisanya wanita. Sedangkan tempat pemeriksaan, terdiri dari 70 ruang.
Sebulan sebelum diresmikan,beberapa pekerja masih hilir mudik memasuki areal banguÂnan untuk melakukan
finishing. Desingan alat pemotong keraÂmik dan besi nyaring terdengar. Bendera merah putih yang berdiÂri menjulang di depan gedung, berkibar-kibar ditiup angin.
Tulisan KPK berukuran besar telah terpasang rapi di lantai palingatas dan sangat mencolok, sehingga terlihat dari kejauhan. Bersanding di sisi kirinya, logo KPK dengan gambar burung Garuda.
Di teras depan terlihat tumpuÂkan rangka besi yang digunakan untuk menempelkan plafon. Tak ketinggalan, lima tiang berukuÂran besar telah berdiri kokoh di teras gedung.
Di bagian belakang, terdaÂpat bangunan empat lantai yang hanya terlihat rangkanya. Tidak tampak dinding maupun atapÂnya. Sejumlah pekerja mengelas beberapa besi untuk disambungÂkan menjadi satu.
"Itu gedung untuk ruang tahanan, tapi belum selesai," kata salah seorang pekerja dari PT Hutama Karya, Lutfi, kemarin.
Belum selesainya rumah tahanan (rutan) ini, kata Lutfi, karena pembangunannya baru dimulai beberapa bulan belakangan, jauh setelah pembangunan gedungutama berjalan.
"Kami hanya bertugas memÂbuat rangka bangunan rutan. Pemasangan dinding belum dilakukan karena menunggu arsiteknya," kata dia.
Lutfi memastikan, saat peresmian gedung baru KPK pada 29 Desember, ruang tahanan belum selesai. "Paling satu bulan atau dua bulan setelah peresmian itu, baru akan selesai," kata Lutfi.
Sedangkan gedung utama untuk pimpinan dan pegawai KPK, serta ruang pemeriksaan tersangka dan saksi, sudah bisa digunakan. "Sekarang tinggal pemasangan lantai keramik, dari lantai 9 sampai 16. Itu dua minggu selesai," taksir dia.
Menurut Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, perpindahan pegawai KPK akan dilakukan secara bertahap, tidak dilakukan berÂsamaan. "Tanggal 29 Desember itu bukan perpindahan pegawai, hanya soft launching untuk memperkenalkan gedung baru keÂpada masyarakat Indonesia," kata Yuyuk yang dihubungi, kemarin.
Perpindahan pegawai, kata dia, akan diawali oleh pegawai KPK yang saat ini masih menumpang di kantor Kementerian BUMN. "Yang pindah terlebih dahulu bagian kesetjenan, keuanganan dan sumber daya manusia," sebut dia.
Sisanya akan dilakukan meÂnyusul selama kurang lebih satu tahun. "Nantinya 1200 pegawai KPK akan menempati gedung tersebut secara keseluruhan, tidak terpecah-pecah seperti sekarang ini," kata dia.
Gedung baru tersebut, kata Yuyuk, sangat diperlukan KPK karena selama ini gedung yang ditempati kurang representatif. "Nantinya seluruh file penting KPK tidak lagi ditempatkan di lorong-lorong, tapi di ruangan khusus yang tidak mudah dijangÂkau orang," kata dia.
Mengenai ruang tahanan yang belum selesai, Yuyuk membenarkannya. "Tapi, tidak masalah karena masih ada rutan di gedung lama, Rutan Guntur milik miliÂter, Rutan Kejagung dan Rutan Kepolisian. Kalau sudah jadi, seluruh tahanan akan dipindahÂkan ke gedung baru," kata dia.
Lantas apa saja fasilitas geÂdung baru tersebut, Yuyuk engÂgan menjelaskan lebih jauh. "Yang penting dari segi keamanÂan dan fasilitas, cukup memadai dibanding sekarang ini," kata dia tanpa merinci lebih jauh.
Kendati nanti sudah menemÂpati gedung baru, kaya Yuyuk, gedung lama tidak akan diserahkan begitu saja kepada pemerinÂtah, tapi masih digunakan KPK sebagai pusat pendidikan antikoÂrupsi untuk masyarakat.
"Gedung lama akan dijadikan akademi antikorupsi," ucap Yuyuk seraya menegaskan keyaÂkinannya, gedung baru itu amat dibutuhkan KPK.
Di bagian depan gedung baru itu, bedeng setinggi dua meter masih berdiri. Tulisan HK denganhuruf besar terpajang di beÂdeng. HK merupakan singkatan dari Hutama Karya, kontraktor yang membangun gedung ini.
Sebuah spanduk besar dipasang di depan bedeng. Spanduk tersebut bertuliskan, "Proyek Pembangunan Gedung KPK RI" dengan konsultan PT Pandu Persada. Gerbang masuk bagi para pekerja dan tamu hanya disediakan di sisi kiri.
Salah seorang mandor, Rahmad yang bertugas memasang granit di lantai depan gedung ini menyatakan, pekerjaannya sudah beres. "Tinggal dibersihkan saja granitnya biar terlihat mengkilap," kata pria yang mengenakan helm kuning ini.
Pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini mengatakan, pekerja di Gedung KPK berjumlah ratusan dan terdiri dari banyak mandor. "Ada yang bertugas memasang dinding, keramik, juga furniture. Tapi semua sudah beres, tingÂgal finishing dan kemungkinan kurang dari satu bulan sudah selesai semua," kata dia.
Rahmad mengatakan, peÂmasangan batu granit tergolong susah karena membutuhkan wakÂtu berbulan-bulan karenaharus presisi. "Kalau salah sedikit, jelek hasilnya," kata dia.
Menurutnya, seluruh granit didatangkan dari India karena kualitasnya lebih baik dibandingdari dalam negeri. "Semua batu granitnya impor agar bagus hasilnya," kata pria yang enggan menyebutkan harga pemasangan granit tersebut.
Sementara itu, tak bisa sembarangan orang masuk. Satu petugas keamanan lengkap dengan helm keselamatan dan
handy talky di tangannya, terus mengamati dan memeriksa siapa pun yang akan masuk ke dalam gedung tersebut.
"Siapa pun yang ingin masuk harus mendapat izin dari pimpiÂnan KPK," kata petugas keamananyang tidak mau disebutÂkan namanya itu.
Petugas keamanan itu yakin, dalam waktu kurang dari sebuÂlan, seluruh pekerjaan akan seleÂsai. "Kita optimis saat peresmian akhir Desember nanti, semua pembangunan sudah kelar," katanya. ***