Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korps Marinir Atraksi Lawan Geng Motor

Gelar Peringatan Hari Ulang Tahun

Senin, 16 November 2015, 09:45 WIB
Korps Marinir Atraksi Lawan Geng Motor
ilustrasi:net
rmol news logo Korps Marinir TNI Angkatan Laut memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70, kemarin.

Acara yang dilangsungkan di Lapangan Apel Ksatriaan Hartono Cilandak itu, tidak hanya memamerkan peralatan tempurnya (alutsista). Tetapi juga memamerkan kemampuan beladiri para prajuritnya, dalam menangani aksi geng motor.

Acara perayaan HUT tersebut diawali dengan memamerkan tank yang mereka miliki. Begitu meriam ditembakkan sebanyak tiga kali, beberapa tank amfibi tipe BNP3F dan LVT 7A1 keluar dari sisi kanan podium. Dengan suara menderu, kendaraan lapis baja itu berjalan pelan melewati podium yang diperuntukkan bagi para undangan, dan sekitar 2000 prajurit Marinir yang ber­baris di sisi lain lapangan.

Konvoi tank itu memutari Lapangan Apel Ksatriaan Hartono sebanyak tiga kali. Konvoi tank ini dilakukan sampai dua kali. Setelah satu kali dentuman me­riam usai konvoi yang pertama, iring-iringan tank berikutnya keluar dari sisi kanan podium tamu undangan. Akibatnya asap putih bercampur debu pun beter­bangan di segala penjuru.

Setelah pameran pembuka usai, sebuah tank lain keluar dari sisi kiri podium. Tank jenis amphibi itu kemudian berjalan pelan, melewati barisan para prajurit. Begitu sampai di ujung barisan pasukan, kendaraan yang dinaiki Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Ade Supandi terse­but berputar balik.

Dengan perlahan, kendaraan itu melewati podium tamu un­dangan, dan menuju ke po­dium untuk Inspektur Upacara. Saat itu Kasal menjabat sebagai Inspektur Upacara, sementara jabatan Komandan Upacara diisi Kolonel Marijon.

Pasca pelaporan kondisi oleh Komandan Pasukan, Korps Marinir menyampaikan penghargaan kepada para prajurit, atas keberhasilan tugasnya menemukan korban helikopter di Danau Toba, menemukan pesawat Sukhoi dan menemukan pesa­wat Air Asia. Mereka diganjar penghargaan Satya Lencana atas keberhasilan tersebut.

"Penghargaan Satya Lencana akan diberikan kepada Marinir Totok Santoso, Kapten Marinir Ready Oktapriadi, Pratu Marinir Ferdiansyah Romlan, Marinir Boflen Sirait dan Serma Marinir OO Suradana," ucap MC melalui pengeras suara.

Agenda acara pun dilanjutkan dengan pemberian sambutan dari Kasal, Ade Supandi. Dalam sambutannya Ade menyatakan, meski sudah menjadi salah satu kesatuan terbaik di republik ini, para prajurit marinir dilarang untuk tinggi hati.

Mereka justru dituntut untuk selalu mawas diri, dan sering mengintropeksi diri. Tujuannya agar mereka mampu menangani semua tugas yang diberikan.

"Korps Marinir telah memberi harga mati kepada pihak-pihak yang merongrong kemerdekaan Indonesia. Itu tidak mudah. Apalagi jika ingin mewujudkan Indonesia sebagai potos maritim dunia, kami harus selalu siap," ucapnya.

Ade mengatakan, saat ini prestasi Korps Marinir sudah cukup bagus. Caranya dengan mempertahankan dua aspek pembinaan yang selama ini dilakukan. Pertama aspek fisik, untuk meningkatkan kemam­puan prajurit dan satuan.

"Kemudian kedua, pembinaan efek kultural sebagai moral para prajurit agar tercipta semangat juang yang tinggi. Menciptakan karakter pantang menyerah, dan disiplin," kata dia.

Ade pun berpesan, agar para prajurit Marinir melakukan lima hal. Pertama, meningkatkan kei­manan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta membentengi diri dari pengaruh negatif lingkungan. Kedua, para prajurit Marinir harus konsisten memegang teguh prinsip perjuangannya.

Kemudian ketiga, para praju­rit diminta menjaga nama baik Korps Marinir, dengan men­junjung tinggi disiplin prajurit. "Keempat, tingkatkan koordina­si dengan aparat kepolisian, dan masyarakat. Lalu yang terakhir, terus berlatih agar mampu meng­hadapi semua jenis medan dalam kondisi apa pun," tandasnya.

Setelah pembacaan sambutan selesai, tibalah giliran atraksi yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Masyarakat yang sebe­lumnya hanya berada di pinggir lapangan, banyak yang merang­sek maju ke depan panggung tempat para tamu undangan be­rada. Para ibu, bapak, dan anak-anak pun berkumpul di tempat para awak media berada.

Atraksi tersebut dimulai dengankegiatan terjun payung oleh 6 orang prajurit Marinir. Begitu lompat dari helikopter HU 4109 yang mengantarnya, enam pra­jurit tersebut melakukan formasi turun berpasangan. Mereka turun ke sebelah kanan podium masing-masing dua orang. Mereka diki­sahkan akan melakukan infiltrasi ke daerah musuh.

Begitu sampai di lapangan, pasangan pertama langsung mengambil dua buah motor taktis yang telah tersedia. Motor model trail itu digunakan untuk mendekati target yang berada di sisi kiri lapangan. Ketika pasangankedua sudah menyusul, baku tembak dimilai.

Mereka melakukan serangan terbuka terhadap target, semen­tara pasangan terakhir mengam­bil kendaraan taktis roda empat, agar dapat segera membantu serangan. Hanya dalam 5 me­nit, semua musuh pun berhasil dilumpuhkan.

Aksi pun dilanjutkan dengan peragaan beladiri para pasukan marinir. Ada dua jenis beladiri yang diperagakan, yaitu Wushu dan Mixed Martial Art. Pada peragaan beladiri Wushu yang dilakukan lebih dulu, sekumpu­lan ibu-ibu dari Angkatan Laut diikutsertakan. Mereka terlihat menggunakan baju putih dan celana biru muda. Meski ter­masuk golongan ibu-ibu, cara mereka menggerakkan tongkat tidak kalah dengan para pria.

Setelah berlangsung selama sekitar 15 menit, peragaan be­ladirinya diganti dengan Mixed Martial Art. Peragaan Martial Art ini tidak menggunakan alat peraga beladiri, seperti tongkat. Peragaan Martial Art kali ini diarahkan sebagai jenis beladiri tangan kosong. Sambil diiringi soundtrack film action Mortal Kombat, 2000 prajurit marinir melakukan pukulan, tendangan, dan berbagai gerakan Martial Art lainnya dengan bersemangat.

Ada atraksi lain dalam pera­gaan beladiri Mixed Martial Art Korps Marinir ini. Setelah menunjukkan berbagai gerakan dan jurus Martial Art kepada pe­nonton, aksi dilanjutkan dengan peragaan pertarungan jalanan. Beberapa pria bermotor men­datangi mereka, dan mencari keributan. Perkelahian antara anggota marinir versus geng motor pun tidak terelakan.

Saat itu para anggota geng motor unggul jumlah. Satu ang­gota Marinir harus menghadapi tiga orang anggota geng motor, dengan tangan kosong. Dengan menggabungkan pukulan, ten­dangan, bantingan, serta kun­cian, para anggota Marinir bisa melumpuhkan anggota geng mo­tor tersebut.

Setelah aksi beladiri usai, acara dilanjutkan dengan pera­gaan terjun payung gabungan TNI-Polri. Korps Brimob Polri, Kopassus TNI AD, Kopaskhas TNI AU dan unsur TNI-Polri lain ikut serta. Sebanyak 70 orang personel terjun dari ketinggian 8000 kaki.

Atraksi kemudian dilanjutkan dengan penampilan para Marinir cilik. Mereka adalah para murid Sekolah Dasar (SD) kelas 3-6, yang sekolahnya ada di sekitar Kompleks Marinir Cilandak.

Para Marinir cilik tersebut dilatih selama seminggu, un­tuk menampilkan keterampilan baris-berbaris ala TNI di hada­pan khalayak. Acara perayaan HUT Korps Marinir pagi itu kemudian diakhiri pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) milik Korps Marinir. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA