Jenjang karier Daneswari di kepolisian boleh dibilang moncer. Lulus dari Akademi Kepolisian pada 2012, Daneswari melanjutkan pendidikan satu tahun di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian di Jakarta. Setelah lulus, ia ditugaskan di kampung halamannya hingga kini berhasil menempati kursi Kapolsek.
Daneswari memimpin lebih dari 30 anggota polisi yang usianya jauh lebih tua darinya. "Meski menjadi pimpinan kita yang muda tetap harus
ngajeÂni (menghormati). Nggak menÂtang-mentang Kapolsek, terus seenaknya," ujar Daneswari.
Ketika dihubungi via ponsel oleh
Rakyat Merdeka Daneswari menuturkan perjalanan kariernya hingga sekelumit hubungan asÂmaranya.
Sejak kapan Anda menyanÂdang pangkat Iptu?Saya Juli kemarin, 2015 diÂlantik dari Inspektur Polisi Dua menjadi Inspektur Polisi Satu.
Saat berkarier di kepolisian Anda kepikiran bakal jadi Kapolsek?Nggak sih. Saya kan dinas di Kota Semarang. Karena untuk Polsek di wilayah Polrestabes Semarang ini adalah Polsek urban mas. Polsek urban ini minimal dikepalai oleh polisi berpangkat Komisaris. Jadi saya nggak kepikiran.
Jadi bagaimana ceritanya kemudian dengan pangkat Iptu Anda bisa jadi Kapolsek?Jadi, kebetulan dari pimpiÂnan ada pemekaran Polsek di wilayah Polrestabes Semarang. Sebelumnya Candisari kan tidak ada Polsek, jadi memang proÂgramnya satu kecamatan satu Polsek. Candisari ini kan dulu kan ikutnya Gajah Mungkur, akhirnya dipisah. Candisari sendiri, Gajah Mungkur sendiri. Sehingga Polsek Candisari ini baru, jadi tingkatanÂnya masih prarural.
Setelah beberapa minggu menjadi Kapolsek apa penÂgalaman menarik yang Anda dapatkan?Pengalaman menarik sih saat saya bersosialisasi dengan warÂga. Saat ada kegiatan di tingkat Muspika, di Kelurahan. Saat saya berkenalan dengan warga, warga pun menanyakan usia, kamu masih muda kok sudah jadi Kapolsek. Nah saya juga harus pandai memahami dan meÂnyampaikan yang patut kepada warga agar bisa memahami.
Tugas tersulit apa yang pernah anda tangani selama jadi polisi?Pernah menangani kasus anak-anak yang mengalami tindak kekerasan. Dia sulit diaÂjak untuk berbicara. Keluarga korban pun sulit diajak bicara. Saya merasa bagaimana cara agar anak ini menceritakan kronologi kejadian. Saya waktu itu dengan tim berupaya keras karena kondisi korban sangat underpressure, sehingga down. Kita butuh waktu dua minggu hingga anak itu mau menceriÂtakan kejadiannya.
Bagaimana Anda menerÂapkan model kepemimpinan, khususnya ketika memimpin anggota kepolisian yang usianÂya lebih tua?Dalam memimpin anggota kita juga harus menggunakan bahasa yang santun. Kemudian kita juga saling menghargai satu sama lain. Pimpinan harus menghargai bawahan, tapi juga harus tegas dan bijak dalam mengambil keputusan.
Anda sudah berkeluarga? Belum, tapi (pacar) sudah punya, he..he..
Pacar Anda polisi juga? Bukan, dia pengusaha kuliner. Tapi dia mendukung karier saya.karena kami sudah kenal sejak SMP dia sudah tahu banget kalau cita-cita saya jadi polisi. Dan Alhamdulillah selama ini tetap berjalan mulus.
Kapan target nikahnya nih, kalau boleh tahu?He..he..he..Target nikah,...mmm ya...rencananya tahun depan. Kalau tidak ada yang menghalangi.
Anda optimistis bakal jadi Jenderal kelak?Kalau target untuk jenderal itu kan sesuai dengan kepangkatan. Dari Iptu ke Jenderal itu banyak tingkatan, Iptu ke AKP, kemuÂdian Kompol, AKBP, Kombes, Jenderal. Lima tingkat yang harus dilalui, dan itu butuh wakÂtu tidak bisa secepat kilat gitu. Butuh waktu dan pembelajaran.
Terkait citra negatif yangÂdisematkan publik pada keÂpolisian, bagaimana Anda menyikapinya?Sebenarnya penyelewengan yang dilakukan oknum polisi itu hanya satu, dua, tiga orang yang melakukan. Tapi, kan berÂdampak semua pada institusi.
Nah apa yang harus dilakukan unÂtuk membersihkan itu semua?Tentu saja kita perlu memÂperbaiki dari diri kita sendiri. Sebelum kita memperbaiki periÂlaku orang lain. Jangan korupsi, jangan ini, jangan itu. Menurut saya perbaiki diri kita sendiri dulu baru kita bisa memperbaiki orang lain. Jadi kalau kita baik, pasti kita bisa memberikan yang terbaik kepada orang lain.
Apa cita-cita terbesar Anda di korps Polwa ini?Cita-cita terbesar saya, saya ingin nanti banyak Polwan menÂduduki jabatan yang dapat diperÂcaya oleh pimpinan, kemudian juga banyak Polwan yang banÂyak menjadi jenderal. ***
BERITA TERKAIT: